• Beranda
  • Berita
  • BI sebut tiga sektor ekonomi berpotensi terdampak wabah Virus Corona

BI sebut tiga sektor ekonomi berpotensi terdampak wabah Virus Corona

6 Maret 2020 10:56 WIB
BI sebut tiga sektor ekonomi berpotensi terdampak wabah Virus Corona
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto (kanan) saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Kota Gorontalo, Gorontalo. ANTARA/Adiwinata Solihin

Tiga sektor tersebut yaitu investasi, pariwisata, dan perdagangan...

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo Budi Widihartanto menyebut ada tiga sektor perekonomian di wilayah Gorontalo yang berpotensi terdampak wabah Virus Corona baru atau Covid-19.

"Tiga sektor tersebut yaitu investasi, pariwisata, dan perdagangan, serta eksternal khususnya ekspor Gorontalo," ujarnya di Gorontalo, Jumat.

Meskipun ada optimisme pada fase pemulihan Gorontalo, kata dia, daya tahan dalam negeri yang lemah di tengah ketegangan perang dagang adanya fenomena Virus Corona perlu diwaspadai.

"Outbreak Corona diperkirakan akan sedikit berdampak pada kinerja investasi Gorontalo, yang didorong oleh adanya potensi terhambatnya kinerja impor Gorontalo didominasi oleh impor mesin dan bahan input pembangunan dari China dengan pangsa sebesar 79 persen dari total impor Gorontalo," ucap Budi.

Baca juga: Perbankan siapkan antisipasi kredit macet naik, imbas Virus Corona

Kinerja investasi juga, menurutnya, berpotensi akan sedikit tertahan dari sisi Penanaman Modal Asing (PMA), di mana pada tahun 2019 sebesar 22 persen PMA Gorontalo berasal dari China.

"Adapun dari sisi sektor pariwisata, rencana pengembangan pariwisata Gorontalo memanfaatkan Manado sebagai tourism-hub diperkirakan tertahan, akibat potensi penurunan kunjungan turis China ke Sulawesi Utara (Sulut)," bebernya.

Budi menegaskan jika Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo akan terus memantau perkembangan dampak Covid-19 tersebut.

Baca juga: BI turunkan rasio Giro Wajib Minimum valas, ini alasannya

"Kami pun mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan panic buying karena hal tersebut yang akan memperburuk ekonomi Indonesia. Hendaknya masyarakat bersikap tenang dan tetap waspada," imbaunya.

Budi menambahkan hingga saat ini Bank Indonesia dan pemerintah pusat maupun daerah senantiasa menjaga pasokan kebutuhan masyarakat serta beragam stimulus agar ekonomi Indonesia secepatnya membaik.

Baca juga: Menko Airlangga minta segera perbankan implementasikan kebijakan BI


 

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020