• Beranda
  • Berita
  • Rachmat Gobel dorong hidroponik, hasilkan sayuran berkualitas

Rachmat Gobel dorong hidroponik, hasilkan sayuran berkualitas

6 Maret 2020 11:36 WIB
Rachmat Gobel dorong hidroponik, hasilkan sayuran berkualitas
Wakil Ketua DPR RI Rachmad Gobel (kedua kanan) didampingi Bupati Hamim Pou (kedua kiri) memanen sayuran di Ulantha Hydrofarm Desa Ulantha, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. ANTARA/HO

Saya akan mendorong hidroponik ini ...untuk lebih besar, dengan harapan bisa menghasilkan sayur-sayuran berkualitas yang bisa dikonsumsi untuk restoran dengan standar tinggi

Wakil Ketua DPR RI Rachmad Gobel mencanangkan Ulantha Hydrofarm sekaligus melakukan penanaman dan panen sayuran di Desa Ulantha, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

"Apa yang saya lihat di sini, ternyata kualitas daripada sayur-sayur ini sangat bagus sekali. Memang kalau kita ingin mengembangkan hidroponik ini lebih besar, maka memerlukan teknologi yang lebih besar lagi," ucap Rachmat Gobel di Gorontalo, Jumat.

Baca juga: Rachmat Gobel minta pemda ikut cegah konversi lahan pertanian


Menurutnya, apa yang dilakukan oleh masyarakat Bone Bolango adalah salah satu cara bagaimana memanfaatkan lahan-lahan tidak produktif, yang tidak bisa ditanami jagung maupun padi.

"Dengan memanfaatkan dan mengembangkan hidroponik ini, masyarakat bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Saya akan mendorong hidroponik ini, khususnya di Gorontalo, untuk lebih besar, dengan harapan bisa menghasilkan sayur-sayuran berkualitas yang bisa dikonsumsi untuk restoran dengan standar tinggi," kata Rachmat Gobel.

Baca juga: Wakil Ketua DPR khawatir RI jadi negara konsumsi bukan negara industri

Sementara itu, Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan bahwa di daerah itu sekitar 70 persen adalah wilayah taman nasional maupun hutan lindung. Karena itu, kata dia, dengan keterbatasan lahan yang ada, hanya 30 persen untuk pertanian, perkebunan, pemukiman, dan perkantoran.

"Memang sekarang pada faktanya masih banyak lahan-lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Seperti halnya pekarangan atau halaman rumah dan juga di belakang rumah. Sehingga semua untuk kebutuhan rumah tangga harus beli di pasar. Misalnya beli rica, tomat, terong. Padahal ada lahan pekarangan rumah yang kosong kita tidak manfaatkan," ujar Hamim.

Hamim mengungkapkan dengan menggunakan teknologi hidroponik, lahan dengan ukuran 30x40 meter saja dapat menghasilkan omzet yang tinggi.

"Mudah-mudahan apa yang dibuat oleh masyarakat di Desa Ulantha dengan membuat Ulantha Hydrofarm, ini bisa memberi inspirasi kepada kita semua," pungkasnya.

Baca juga: Petani hidroponik"zaman now" beromzet miliaran rupiah

Baca juga: Hidroponik solusi di tengah semakin sempitnya lahan

Baca juga: Gobel revitalisasi Danau Perintis Bone Bolango

 

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020