Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut peningkatan harga masker di pasaran saat ini tidak masuk akal dan sulit dijangkau masyarakat.Pembelian masker di Jakmart maksimal satu boks dengan mendata kartu identitas KTP pembeli
"Jadi kita melihat adanya peningkatan harga yang tidak masuk akal dan rakyat tidak bisa menjangkau harga masker," kata Anies saat berkunjung ke Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Jumat.
Pemprov DKI Jakarta melalui Pasar Jaya mengambil langkah untuk melakukan operasi pasar dalam rangka menstabilkan harga masker.
Perumda Pasar Jaya berhasil memperoleh sejuta lembar masker yang dibanderol seharga Rp124 ribu per boks isi 50 lembar.
Harga tersebut relatif lebih murah bila dibandingkan harga pasaran masker bedah yang berkisar Rp300 ribu per boks.
"Karena alhamdulillah kita bisa menyiapkan masker dengan harga yang terjangkau. Dan indikasinya terjangkau, ini antreannya panjang nih di depan," katanya.
Baca juga: Pemilik pabrik masker ilegal miliki 1 pabrik lagi di Tangsel
Baca juga: Polres Jakarta Utara ambil diskresi khusus terkait masker sitaan
Baca juga: Polres Jakarta Utara gerebek timbunan 60 ribu masker
Sejak masker tersebut dilepas ke pasaran melalui gerai jaringan Jakmart di Pasar Pramuka, Kamis (5/2), kalangan konsumen menyambut dengan antusias.
"Bahkan dari tempat yang jauh pun datang ke sini. Kita berharap dengan seperti ini, kita bisa melakukan stabilisasi harga," katanya.
Pihaknya telah membatasi pembelian masker maksimal satu boks dengan mendata kartu identitas KTP pembeli.
"Ini memang dibatasi untuk warga Jakarta, karena itu harus ber-KTP Jakarta. Dan mudah-mudahan dengan cara seperti ini harga bisa kembali normal," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020