• Beranda
  • Berita
  • IABIE: Cegah virus corona agar tidak jadi teror psikologi massa

IABIE: Cegah virus corona agar tidak jadi teror psikologi massa

6 Maret 2020 20:01 WIB
IABIE: Cegah virus corona agar tidak jadi teror psikologi massa
Dewan Penasihat IABIE Dr Agus Hasan Sulistiono Reksoprodjo (dua dari kiri). (ANTARA/ (Muhammad Zulfikar)
Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) mengajak semua pihak mencegah virus corona agar tidak menjadi teror psikologi massa dalam bentuk kepanikan yang luar biasa sehingga perlu adanya kesepakatan penegakan status dari kondisi sebaran saat ini.


"Masyarakat sebetulnya bertanya-tanya saat ini kita berada dalam situasi virus corona yang bagaimana, baik itu cukup kritis atau cukup aman," kata Dewan Penasihat IABIE Dr Agus Hasan Sulistiono Reksoprodjo di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Pemeriksaan 11 "suspect" COVID-19 masih berlanjut

Menurutnya, kondisi tersebut perlu untuk disampaikan kepada publik sehingga kesiapan tidak hanya dari sisi pemerintah dalam menyikapi virus corona, namun juga termasuk kapan masyarakat seharusnya mencontoh kepada negara lain dalam penggunaan masker secara menyeluruh.


Ia memahami kondisi virus corona belum disebut sebagai suatu bencana karena memang perlu kriteria tertentu untuk menetapkannya.

Baca juga: Ketum PBNU: Tak masalah jika pelaksanaan haji dihentikan sementara

Namun, dari beberapa kejadian yang ada termasuk masyarakat Indonesia dinyatakan positif terjangkit virus corona, perlu menjadi catatan bahwa hal ini tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah saja atau pun hanya mendorong masyarakat untuk berperan serta.


"Yang paling utama adalah melakukan penanggulangan satu kejadian secara bersama-sama termasuk langkah antisipasi, baik itu pencegahan, kesiapan dan juga mitigasi," katanya.


Ia menilai langkah pemerintah sejauh ini telah melaksanakan persiapan-persiapan yang sifatnya mitigasi serta tanggap darurat. Namun, perlu pula adanya persiapan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi termasuk benda-benda yang terpapar oleh orang yang terinfeksi.


"Ini penting sampai ke barang-barang yang terpapar sehingga penyebaran dari penyakit ini tidak terjadi lagi setelah orang yang terindikasi sembuh," ujarnya.


Selain itu, ia mengatakan masyarakat harus tetap merujuk pada metode dan kiat dari Badan Kesehatan Dunia untuk mengatasi stres dan depresi di tengah riuhnya pemberitaan terkait virus corona.


Metode itu di antaranya berbagi perasaan dengan orang lain, hidup sehat setiap hari, menghindari rokok dan alkohol serta menemukan fakta tentang virus corona dari sumber terpercaya.

Baca juga: 14 warga Batam yang dikarantina negatif COVID-19
Baca juga: Dua pasien baru COVID-19 terkait kasus 1
Baca juga: Kondisi kesehatan warga Batam yang diisolasi membaik

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020