"Tidak hanya pemerintah saja, tetapi juga swasta dan organisasi masyarakat," kata Najelaa di Jakarta, Jumat.
Perempuan yang akrab disapa Ela itu menjelaskan selama ini banyak inovasi yang dilakukan oleh guru di sekolah. Namun baru diterapkan di beberapa sekolah saja.
Baca juga: Kebijakan Merdeka Belajar harus mampu ubah paradigma guru
"Dengan kolaborasi banyak pihak dan pemerintah, akan menghasilkan modul pengembangan guru yang lebih baik dan luas lagi," kata Ela saat ditemui pada peresmian Rumah Wijaya.
Ela menyambut baik langkah pemerintah yang membuka diri untuk berkolaborasi dengan komunitas maupun organisasi masyarakat.
"Organisasi pengembangan kapasitas guru yang ada di bawah jaringan Semua Murid Semua Guru berjumlah 40 organisasi," katanya.
Baca juga: Kemendikbud : revisi UU Guru dan Dosen sangat diperlukan
Pembina Rumah Wijaya, Salman Subakat mengatakan rumah tersebut didirikan bertujuan sebagai wadah berbagi ilmu.
"Pendidikan harus terintegrasi dan harus melibatkan banyak orang. Contohnya bagaimana bisa mendapatkan beasiswa, maka bisa datang ke sini. Begitu juga jurnalis, kalau ingin meningkatkan kapasitasnya bisa juga datang ke sini. Terbuka bagi siapapun yang ingin membagikan ilmu dan meningkatkan kapasitasnya," kata Salman.
Intinya, lanjut Salman, keberadaan rumah tersebut bertujuan untuk mendukung penggerak di bidang pendidikan dan kepemimpinan, teknologi, dan lainnya.
Baca juga: Kemampuan adaptasi guru harus terus didorong
"Kita juga ingin tempat ini menjadi ruang kreativitas, dan bagaimana mengkomunikasikan ide-ide agar diterima dengan baik," kata Salman.
Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020