"Merdeka Belajar harus mampu mengubah paradigma guru ke arah positif, yang sebelumnya terpusat pada guru menjadi terpusat pada siswa," ujar Hendro dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan jika guru dapat mengaplikasikan konsep ini sebaik-baiknya, maka guru akan memiliki peningkatan kompetensi. Dengan kata lain, kompetensi yang dimiliki sama seperti guru di luar negeri.
Baca juga: PGRI : Merdeka Belajar jadikan profesi guru lebih independen
Ia berharap dengan adanya kebijakan merdeka belajar, Kemendikbud dapat mempersiapkan institusi yang khusus untuk memberikan pelatihan pada guru.
"Kemendikbud bisa menyiapkan institusi yang memang kuat dan memberikan pelatihan untuk guru-guru ini untuk memahami merdeka belajar dan bisa mengaplikasikannya secara bertahap dan pada akhirnya menguasai," jelas dia.
Chief Marketing Officer Mentari Group, Natalina Rimba, mengatakan pihaknya memiliki program Mentari Teacher Academy, yang fokus untuk meningkatkan kompetensi dalam subjek bahasa Inggris, matematika, dan sains.
"Kami aktif menyelenggarakan berbagai pelatihan dan pendampingan kepada sekolah-sekolah swasta dalam rangka turut membantu pengembangan guru, siswa, dan sekolah di Tanah Air," jelas Natalina.
Dengan pelatihan dan pengembangan tenaga pendidik tersebut, ke depan guru Indonesia semakin berkualitas, memiliki karakter yang baik, dan profesional.
"Ini juga upaya dalam mendukung kebijakan Merdeka Belajar Mendikbud Nadiem," ujar Natalina.
Yayasan ini sejak lima tahun terakhir mendirikan akademi untuk pelatihan guru dan aktif dalam memberikan pelatihan untuk guru sekolah negeri dan swasta.
Selain itu, secara konsisten
menggaungkan program pembelajaran yang berfokus pada kemampuan abad 21, hasil TIMS dan PISA,
kerangka kurikulum internasional, dan program pembelajaran yang diselaraskan dengan kurikulum
nasional.
Baca juga: Yuni Shara katakan Merdeka Belajar sudah diterapkan di sekolahnya
Pewarta: Indriani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
