Tim Satgas Pangan Polres Singkawang, Iptu Dwi Haryanto mengatakan, sidak yang dilakukan dikarenakan adanya isu-isu yang berkembang mengenai penyebaran virus corona.
"Sehingga, Polres Singkawang bersama Pemkot Singkawang untuk mengecek ke lapangan terkait dengan permintaan masker dan hand sanitizer apakah telah terjadi peningkatan atau sebaliknya," katanya.
Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, bahwa masker dan hand sanitizer saat ini mengalami kekurangan bahkan kekosongan di sejumlah apotek dan toko obat, lantaran banyaknya permintaan setelah diumumkannya virus corona di Indonesia oleh Pemerintah Pusat.
Oleh sebab itu, dia mengimbau ke masyarakat Singkawang untuk tidak terlalu khawatir, namun waspada terhadap penyebaran virus corona.
"Waspada, dalam arti kata terus menjaga kebersihan dan kesehatan diri kita masing-masing agar bisa terhindar dari penyebaran virus corona," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, Barita P Ompusunggu mengatakan, sebenarnya masker itu lebih efektif jika dipakai oleh orang yang sakit.
"Orang yang sakit harus menggunakan masker, untuk menghindari terjadinya penyebaran virus terhadap orang-orang yang sehat di sekitarnya," katanya.
Untuk orang yang sehat, boleh menggunakan masker. Tetapi tidak begitu bermanfaat. "Karena orang yang sakit itulah yang harus menggunakan masker," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan Direktur RSUD Abdul Aziz Singkawang, Ruchanihadi. Menurutnya, penggunaan masker sangat efektif digunakan oleh orang yang memiliki gejala batuk atau pilek.
"Sehingga ketika batuk atau bersin, dia tidak menyebarkan virusnya ke orang lain," katanya.
Berbeda dengan petugas medis, sesuai SOP memang diharuskan untuk menggunakan masker. Karena petugas medis sering berhadapan dengan orang yang sakit. "Sehingga perlu untuk melindungi diri," ujarnya.
Pemilik Toko Obat 333 Singkawang, Bong Wui Khong mengatakan, baik stok masker maupun hand sanitizer di tokonya saat ini mengalami kekosongan. "Kekosongan sudah terjadi sejak dua minggu yang lalu," katanya.
Untuk harga masih dijual dengan standar, seperti masker dijual seharga Rp35.000 per kotak. "Jangan cari kesempatanlah, kita kan jaga pelanggan juga," ujarnya.
Baca juga: Polres Lanny Jaya cegah oknum yang memanfaatkan wabah Covid-19
Baca juga: Total ada 11 pasien yang diduga terserang COVID-19 menurut pemerintah
Baca juga: KKP periksa 45 pekerja pelabuhan di Aceh Barat cegah virus corona
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020