"Petani milenial umumnya cerdas, dan mampu menguasai teknologi dalam waktu singkat, berpotensi meningkatkan produktivitas berlipat ganda, " ujar Kepala Badan Penyuluh Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian Dedi Nursyamsi, di Lampung Selatan, Sabtu.
Ia menjelaskan, peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan juga pengolahan yang modern.
"Untuk mendapatkan nilai lebih dari sebuah produksi butuh inovasi, petani jangan hanya menjual hasil panen dalam bentuk mentah namun, contohnya pisang bisa diolah menjadi keripik," katanya.
Menurutnya, selain inovasi serta penguasaan teknologi informasi, perubahan pola pikir menjadi hal penting dalam meningkatkan produktivitas serta nilai tambah produk petani milenial.
"Perlu perubahan salah satunya pola pikir, misalkan dari petik jual menjadi petik olah, pendistribusian juga harus dilakukan dengan efisien, agar produktivitas serta pendapatan maksimal, " katanya.
Menurut dia, guna membantu petani milenial Balai Penyuluh Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) memfasilitasi melalui kostra tani.
"Kami memfasilitasi seluruh petani termasuk petani milenial melalui kostra tani, di sini petani dilatih, dididik, hingga memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola pertanian, " ujarnya.
Baca juga: Perhepi: petani milenial dibutuhkan untuk transformasi pertanian
Baca juga: Mentan: Generasi milenial harus berani jadi petani
Baca juga: BPPSDMP sinergikan program peningkatan kapasitas petani
Baca juga: Kementan tegaskan SDM pertanian unggul ciptakan petani sejahtera
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020