• Beranda
  • Berita
  • Harga rempah di Semarang naik terpengaruh COVID-19

Harga rempah di Semarang naik terpengaruh COVID-19

9 Maret 2020 14:39 WIB
Harga rempah di Semarang naik terpengaruh COVID-19
Penjual rempah di Pasar Peterongan, Ida Mayasari, sedang menata dagangannya. (ANTARA/Wisnu Adhi)

Stok 'empon-empon' masih banyak, meskipun masyarakat ramai membeli,

Harga berbagai jenis rempah di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, Jawa Tengah, mengalami kenaikan signifikan di tengah upaya pencegahan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

Beberapa jenis rempah seperti jahe, temulawak, kunyit, kencur, dan serai dipercaya dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh manusia sehingga terhindar dari infeksi COVID-19.

Penjual rempah di Pasar Peterongan, Ida Mayasari, Senin, menyebutkan masyarakat mulai mencari beberapa jenis rempah sejak beberapa hari lalu.

"Akibat banyak dicari masyarakat karena disebut bisa menangkal virus corona, harga rempah menjadi naik," katanya.

Baca juga: Pakar UGM dukung penelitian formula rempah-rempah penangkal COVID-19

Harga jahe merah naik menjadi Rp80 ribu per kilogram dari Rp40 ribu/kg, jahe naik dari Rp40 ribu/kg menjadi Rp60 ribu/kg, kunyit dari Rp10 ribu/kg naik menjadi Rp25 ribu/kg, sedangkan temulawak juga naik signifikan dari Rp10 ribu/kg menjadi Rp15 ribu/kg.

Kenaikan harga rempah juga terjadi di Pasar Bulu dan Pasar Gayamsari dengan harga yang tidak terpaut jauh dari harga di Pasar Peterongan Semarang.

Pedagang rempah di Pasar Bulu, Suwarti mengatakan kendati permintaan pembeli meningkat, namun jumlah stok beberapa jenis rempah masih aman.

"Stok 'empon-empon' masih banyak, meskipun masyarakat ramai membeli," ujarnya.

Salah seorang pembeli rempah di Pasar Bulu, Umi Mulyani, mengaku membeli jahe merah dan temulawak karena keluarganya sudah terbiasa mengonsumsi dengan cara dibuat minuman.

Baca juga: KPPU akan lihat mekanisme pasar terkait tingginya harga "empon-empon"

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020