• Beranda
  • Berita
  • BEI: Investor di DIY tumbuh, namun transaksi turun terimbas Corona

BEI: Investor di DIY tumbuh, namun transaksi turun terimbas Corona

12 Maret 2020 15:19 WIB
BEI: Investor di DIY tumbuh, namun transaksi turun terimbas Corona
Ilustrasi - Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aa)

Mereka pun mulai melihat bahwa inilah momentum untuk mulai membeli dan mengoleksi saham-saham bagus

Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat adanya pertumbuhan jumlah investor pasar modal di daerah itu meski muncul wabah Virus corona baru atau COVID-19 di Indonesia.

"Harapan kami dengan pertumbuhan investor inilah nantinya aksi beli saham akan meningkat," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI DIY Irfan Noor Riza di Yogyakarta, Kamis.

Irfan menyebutkan jumlah investor di DIY per bulan Januari 2020 sebanyak 49.125 investor, meningkat signifikan dari data Agustus 2019 yang masih mencapai 42.978 investor. Jumlah itu, menurut dia, hingga kini masih terus tumbuh.

Meski jumlah investor bertambah, ia tidak menampik adanya penurunan transaksi pasar modal di DIY, meski tidak signifikan. Pada Januari 2020 transaksi rata-rata di DIY sebanyak Rp917 miliar atau menurun dari rata-rata bulanan biasanya yang mencapai Rp1,42 triliun.

"Walaupun secara umum transaksi di DIY kami lihat turun, setidaknya tidak terlalu banyak penurunannya," kata dia.

Ia berharap transaksi pasar modal kembali meningkat seiring terus bertambahnya jumlah investor pasar modal di DIY.

Irfan mengakui merebaknya kasus COVID-19 secara global membuat ketakutan pelaku pasar di Indonesia, sehingga tidak sedikit yang melakukan aksi jual saham dan memilih membawa uang tunai.

Baca juga: IHSG Rabu sore jatuh 1,28 persen, dipicu adanya korban akibat Corona

Meski beberapa investor di DIY juga terlihat mengikuti aksi itu, namun jumlahnya tidak banyak. Sebaliknya, kata dia, mereka justru melihat kondisi itu sebagai peluang untuk membeli saham yang berfundamental bagus dengan harga yang murah.

"Mereka pun mulai melihat bahwa inilah momentum untuk mulai membeli dan mengoleksi saham-saham bagus," kata Irfan.

Ia berharap investor tidak panik berlebihan serta tetap melakukan investasi berdasarkan analisis yang mendalam.

"Bursa juga terus berupaya untuk memperkuat peran anggota bursa melalui penguatan pengawasan pasar, penyediaan produk pasar, dan pengaturan perdagangan yang kondusif," kata dia.

Baca juga: IHSG anjlok, Wamen BUMN: Kita akan galang dapen masuk ke pasar saham

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020