Pemerintah Belanda menyatakan kesiapannya mengundang beberapa investor asal negara itu untuk berkolaborasi dan berinvestasi berbagai sektor, terutama di bidang kualitas air dan pengelolaan limbah di Indonesia, khususnya di Kota Surabaya, Jawa Timur.Kita berbicara soal kualitas air dan pemanfaatan limbah
"Kita berbicara soal kualitas air dan pemanfaatan limbah, seperti menghasilkan air siap minum dan membuat produk yang bagus dari limbah sampah," kata Wakil Menteri Bidang Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Pemerintah Belanda Peter Potman saat kunjungan kerja ke Wali Kota Surabaya, di Surabaya, Kamis.
Turut hadir dalam kunjungan itu Kepala Deputi Departemen Ekonomi, Kedutaan Besar Belanda Joost Nuijten, Staf Urusan Ekonomi Kedutaan Besar Belanda Indry Kateriamalia dan Staf Senior Urusan Kebijakan Departemen Perusahaan International Matthijs Van Der Hoorn.
Selain bertemu Wali Kota Risma, rombongan ini nanti akan menggelar sejumlah rangkaian acara di Kota Pahlawan. Agenda pertama memang bertemu Wali Kota Risma untuk membahas peluang dan rencana investasi di Kota Surabaya, kemudian mereka menggelar workshop di Hotel Four Poin serta dijadwalkan akan mengunjungi koridor di Gedung Siola.
Selain itu, lanjut Peter Potman, kerja sama bidang ekonomi nantinya juga akan diterapkan karena pihaknya melihat Wali Kota Risma telah berhasil memberikan wadah inovasi dan kolaborasi kreatif bagi anak muda dalam meningkatkan ekonomi, sehingga dapat membuka peluang pekerjaan baru bagi generasi milenial.
"Di situ peluang ekonomi baru tumbuh. Anak muda mendapat sesuatu yang baru. Saya mempunyai beberapa perusahaan Belanda yang sudah berinvestasi di Kota Surabaya, mereka ingin berinvestasi lebih. Agar semakin banyak lapangan kerja dan ekonomi di Surabaya bisa semakin tumbuh lagi," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pertemuan dengan wakil menteri Belanda itu membahas tentang rencana investasi di Indonesia dan utamanya di Kota Surabaya. Bahkan, mereka juga mengajak para pengusaha dari Belanda dan Indonesia untuk berinvestasi di Kota Surabaya.
"Jadi, nanti investasi di bidang apa saja katanya siap, karena mereka sudah mengajak para pengusahanya," kata Wali Kota Risma.
Presiden UCLG ASPAC ini juga menegaskan bahwa rombongan menteri Belanda itu juga akan berkunjung ke Koridor di Siola. Mereka akan melihat perkembangannya dan peluang investasi apa saja yang bisa dilakukan oleh mereka.
"Nanti kita akan tunjukkan Koridor Co-working Space supaya mereka melihat perkembangannya, sehingga nanti bisa diketahui apa saja yang bisa dikerjasamakan," katanya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga menjelaskan bahwa pertemuan di ruang kerjanya itu juga membahas tentang investasi dalam bidang perairan.
Menurutnya, selama ini Perusaahan Daerah Air Minum (PDAM) tidak hanya mensuplai air bersih saja kepada masyarakat, melainkan dapat mendistribusikan air siap minum juga. Bagi dia, cara tersebut mampu mengurangi biaya yang cukup besar.
"Tetapi kita tahu anggarannya sangat besar dan tidak mungkin dilakukan PDAM sendiri. Makanya, mereka mungkin bisa masuk dalam bidang ini. Mereka juga menyampaikan sudah bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup pusat untuk masalah air ini," ujarnya.
Baca juga: IPC-Port of Rotterdam jajaki kerja sama logistik maritim
Baca juga: Kunjungan Willem-Maxima menjadi nilai positif untuk Candi Prambanan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020