Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap wabah COVID-19, seiring dengan upaya Pemerintah menangani kasus virus tersebut.
"Supaya masyarakat lebih waspada, terutama menjaga dirinya, kemudian juga membatasi kontak dengan pihak yang lain. Ya tetap kewaspadaan masing-masing," kata Ma'ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Jumat.
Baca juga: Wapres: Terinfeksi COVID-19 di Singapura, WNI harus bayar sendiri
Baca juga: Menteri Terawan mengaku bahagia saksikan tiga WNI sembuh COVID-19
Baca juga: Menkes: jaga imunitas dan pola hidup bersih cegah terinfeksi virus
Wapres Ma'ruf mengatakan peningkatan kewaspadaan terhadap diri sendiri menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyebarluasan COVID-19 yang sudah dinyatakan sebagai pandemi global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation) atau WHO.
Bagi masyarakat yang merasa menderita gejala seperti demam, sesak nafas, batuk, pilek, serta baru tiba dari luar negeri, khususnya Iran, Italia, Korea Selatan dan China, Wapres meminta untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Itu yang kita lakukan sekarang ini karena tidak mungkin memeriksakan semua orang satu per satu. Kemudian sekarang di kita sendiri kebijakannya tidak mungkin memeriksa semua orang," tambahnya.
Terhadap WNI dan warga negara asing dari ke empat negara tersebut, Wapres mengatakan Pemerintah memberlakukan pengetatan kedatangan di bandara-bandara di Indonesia. Pemerintah pun belum akan memberlakukan lockdown sebagai upaya memperlambat penyebaran COVID-19.
"Pengawasan di tempat masuk (bandara, red.) tetap diperketat. Setiap yang diduga memiliki gejala itu segera memeriksakan diri. Pemerintah menyediakan fasilitasnya di berbagai daerah, rumah sakit dengan kamar-kamar isolasi sesuai standar WHO," jelasnya.
Baca juga: 100 rumah sakit di seluruh Indonesia siap tangani kasus virus corona
Baca juga: Menkes: Tidak semua orang kontak langsung menjadi sakit
Baca juga: Menkes katakan tidak perlu takut dan paranoid hadapi corona
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020