Tim gabungan peneliti Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor menemukan kandidat antivirus corona dari bahan alam Indonesia, golongan senyawa tersebut antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji (daging buah merah muda), kulit jeruk, dan daun kelor.... penelitian didasarkan atas hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus, diperoleh beberapa golongan senyawa tersebut berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 (v
Dekan FKUI Prof.Dr.dr.Ari Fahrial Syam dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat menuturkan hasil penemuan ini diharapkan bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah dan meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus corona.
Dikatakannya penelitian ini didasarkan atas hasil skrining aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait dengan mekanisme kerja virus, diperoleh beberapa golongan senyawa tersebut berpotensi untuk menghambat dan mencegah virus SARS-CoV-2 (virus corona).
Baca juga: Pakar UGM dukung penelitian formula rempah-rempah penangkal COVID-19
Baca juga: Dunia berpacu mengembangkan penangkal COVID-19
Selain itu, sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan RI, WHO dan CDC, kami imbau masyarakat untuk tetap memprioritaskan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat melalui rajin cuci tangan dengan sabun, menerapkan etika batuk/bersin, penggunaan masker bagi yang sakit flu/batuk, dan bila mengalami gejala Covid-19 maka dapat mengisolasi diri di rumah atau datang ke RS yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan RI.
Gabungan peneliti UI dan IPB terdiri atas Departemen Kimia Kedokteran FKUI, Klaster Bioinformatics Core Facilities IMERI-FKUI, Klaster Drug Development Research Center IMERI-FKUI, Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI, Rumah Sakit UI (RSUI), Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) IPB dan Departemen Ilmu Komputer IPB.
Gabungan peneliti multidisiplin ini melakukan analisis big data dan machine learning dari basis data HerbalDB yang dikembangkan oleh Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI sejumlah 1.377 senyawa herbal, pemetaan farmakofor dilakukan dengan metode struktur dan ligan, kemudian dikonfirmasi hasilnya menggunakan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas antivirusnya.
Baca juga: Dokter: Tanaman obat keluarga lebih efektif tangkal virus
Baca juga: Wapres: Wabah corona kesempatan untuk kembangkan obat dalam negeri
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020