Antrean penumpang terlihat menumpuk di Stasiun Dukuh Atas BNI bahkan hingga pintu masuk stasiun, pada Senin terutama pada jam sibuk.
Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin di Jakarta, Senin, mengatakan pembatasan operasional MRT Jakarta ini sejalan dengan koordinasi pemerintah daerah untuk membatasi pergerakan di perkotaan.
"Karenanya, kami tengah melakukan evaluasi antrian calon penumpang yang memasuki empat stasiun MRT pagi hari ini," kata Kamaluddin dalam pesan singkatnya.
Baca juga: MRT Jakarta: Angkutan umum difokuskan bagi pekerja yang tangani corona
Baca juga: MRT Jakarta imbau publik pahami pembatasan demi cegah corona Adapun stasiun yang dievaluasi adalah Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya dan Stasiun Dukuh Atas BNI. "Sementara ini antrean di sembilan stasiun MRT lainnya masih normal," ujarnya.
Kendati demikian, Kamaluddin mengatakan, kebijakan pembatasan kontak dengan jarak antarmanusia (social distancing measures) di dalam stasiun dan di dalam kereta juga sudah berjalan.
"Hasil evaluasi ini akan kami review bersama pemerintah dalam waktu dekat," kata dia.
MRT Jakarta melaksanakan pembatasan operasional, kata Kamaluddin, setelah adanya imbauan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, bekerja jarak jauh, belajar di rumah dan beribadah di rumah.
Karena itu, MRT Jakarta sebagaimana arahan pemerintah itu, untuk angkutan umum di Jakarta mulai Senin ini
sebetulnya difokuskan hanya khusus untuk pekerja yang masih perlu menangani penanganan COVID-19 seperti pekerja medis dan pelayanan publik yang memang tidak bisa dikerjakan dari rumah.
"Layanan angkutan umum pada hari ini bukan ditujukan untuk mobilitas pekerja normal ke kantor, yang sudah diimbau untuk bekerja dari rumah," kata Kamaluddin.
Baca juga: Pemprov DKI batasi jumlah penumpang transportasi umum cegah COVID-19
Baca juga: Pemprov DKI ubah jam layanan transportasi umum cegah COVID-19
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020