"Ada usaha yang kami lakukan dalam rangka mengantisipasi penyebaran COVID-19," ujar juru bicara Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Helmy M Noor kepada wartawan di sela sterilisasi masjid dengan cara penyemprotan disinfektan di masjid tersebut, Selasa.
Menurut dia, kegiatan sterilisasi rutin dilakukan setiap menjelang lima waktu shalat atau minimal satu jam sebelum adzan, termasuk mengepel lantai dan lainnya.
Ia menyampaikan, ada dua ikhtiar atau usaha yang dilakukan Masjid Al Akbar dalam rangka mengantisipasi penyebaran COVID-19, yakni ikhtiar dhohir dan batin.
Ikhtiar dhohir, kata dia, yaitu melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruangan masjid, seperti hari ini dilakukan oleh 100 petugas dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.
Kegiatan penyemprotan disinfektan juga dibantu oleh sejumlah relawan dan keluarga besar Masjid Al Akbar Surabaya, kemudian mengepel dan membersihkan dinding-dinding di seluruh ruangan masjid terbesar kedua se- Indonesia itu.
Selain itu, di Masjid Al Akbar Surabaya juga disediakan hand sanitizer di sejumlah sudut ruangan, selain tempat cuci tangan insidental di halaman masjid.
"Di sejumlah pintu masuk kami siapkan thermol scanner untuk mengukur suhu tubuh jamaah. Lalu, ada empat dokter yang selalu siaga di klinik masjid setiap hari," ucapnya.
Berikutnya, lanjut dia, ikhtiar batin untuk menangkal penyebaran COVID-19 adalah doa bersama di setiap shalat rawatib.
"Imam selesai shalat rawatib selalu memimpin doa agar Indonesia segera terbebas dari COVID-19, serta mendoakan agar yang sakit segera sembuh. Para khatib juga memimpin doa yang sama," ucapnya.
Baca juga: Cegah COVID-19, Masjid Syekh Yusuf Gowa lakukan sterilisasi
Baca juga: Cegah COVID-19, Polres Metro Bekasi Kota gelar sterilisasi di masjid
Baca juga: Sterilisasi Masjid Istiqlal mulai Jumat dini hari
Baca juga: Usai sterilisasi, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi kembali dibuka
Pewarta: Fiqih Arfani/Hanif Nashrullah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020