"Saya ingin mengajak seluruh warga Jatim tetap tenang, karena sepertinya suasana sangat terkendali. Kami Insya Allah bekerja sangat komprehensif," ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa malam.
Enam spesimen positif itu, kata dia, terkonfirmasi seluruhnya dari Surabaya dan dari rumah sakit yang ada di wilayah setempat.
"Tracing (penelusuran jejak pasien) sudah kami siapkan secara digital, titik-titik misalnya kapan komunikasi sama siapa dan di mana," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Baca juga: Empat pasien dicurigai COVID-19 ditangani RSUD Soedono Madiun
Baca juga: Gubernur Jatim belum instruksikan liburkan siswa SMA-SMK di Jatim
Baca juga: Pasien COVID-19 di RSUD Moewardi Solo dimakamkan di Magetan
Gubernur Khofifah menjelaskan terdapat pasien yang positif COVID-19 memeriksakan diri dan meminta dirawat di rumah sakit.
"Enam pasien itu kondisi dalam keadaan sehat, karena kalau olahraga bagus dan ketahanan tubuh bagus sangat membantu," kata Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Mantan Menteri Sosial itu juga menyampaikan, saat ini di Jatim terdapat 25 orang dalam pengawasan (ODP) dan 16 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Sebelumnya, Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya menemukan enam spesimen positif mengandung COVID-19.
"Iya benar, enam spesimen temuan dari ITD Unair," kata Ketua ITD Unair Prof Maria Lucia Inge Lusida.
Ia menjelaskan spesimen tersebut berasal dari hasil swab pasien yang tengah dirawat di rumah sakit di Surabaya, namun tidak dibeberkan dari rumah sakit mana saja.
"Spesimen dari berbagai rumah sakit di Surabaya yang diteliti mulai hari Jumat (13/3) hingga Senin (16/3)," tuturnya.*
Baca juga: Khofifah imbau tetap waspada dan tak panik berlebihan terkait COVID-19
Baca juga: ACT Jatim siap bantu mitigasi virus corona
Baca juga: Dinkes Ngawi pantau 23 warga pulang dari luar negeri
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020