Prof Wiku Adisasmito, dari Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, mengatakan hingga Rabu (18/03) pagi sebanyak tujuh orang meninggal dunia dari 172 kasus positif terinfeksi virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 di Indonesia.Yang penting berjarak sosial sehingga kita bisa mengurangi penularannya
"Kasus positif COVID-19 sampai sekarang 172 orang dan kematian mungkin 7 orang," kata Wiku dalam konferensi pers di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu.
Jumlah kasus meninggal akibat COVID-19 itu bertambah sebanyak dua orang dari angka kematian terakhir sebanyak lima orang pada Selasa (18/3). Sementara jumlah kasus positif COVID-19 belum bertambah hingga Rabu pagi (18/3).
Wiku mengimbau agar masyarakat tidak panik tapi tetap waspada dalam menghadapi COVID-19.
Masyarakat juga diimbau untuk membatasi kontak dengan orang lain sehingga penularan COVID-19 di Indonesia bisa terkendali.
"Yang penting berjarak sosial sehingga kita bisa mengurangi penularannya," tuturnya.
Baca juga: Jubir Pemerintah: Update positif COVID-19 jadi 172 kasus
Baca juga: 8 sembuh 5 meninggal akibat COVID-19 di Indonesia
Sebelumnya, jumlah positif terkena virus corona COVID-19 per Selasa (17/3) sore menjadi 172 kasus sementara jumlah meninggal tetap berada di angka lima kasus.
"Total saat ini adalah 172 kasus di mana kasus meninggal tetap lima," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto dalam jumpa pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Selasa.
Yurianto menuturkan penambahan terbanyak adalah dari provinsi DKI Jakarta disusul Jawa Timur, Jawa Tengah dan Kepulauan Riau.
Pada Minggu (15/3), sebanyak 134 orang positif COVID-19 dengan angka kematian lima orang. Kemudian pada Senin (16/3) bertambah 12 kasus menjadi 146 positif.
Baca juga: Jubir: tidak semua pemeriksaan COVID-19 harus tes swab
Baca juga: Tips isolasi mandiri COVID-19 di rumah
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020