Media melaporkan pekan lalu bahwa otoritas kesehatan lokal di kota Gamagori, Aichi, telah menginstruksikan pria itu untuk tetap di rumah setelah dites positif pada 4 Maret. Petang itu, pria tersebut mengatakan kepada keluarganya dia akan "menyebarkan virus" dan pergi ke pub dan bar, kata media.
Dia kemudian diopname pada 5 Maret.
Baca juga: Studi: golongan darah A diduga lebih rentan terinfeksi corona
Kyodo News melaporkan pria itu diinvestigasi atas dugaan mengganggu bisnis karena dua tempat yang ia kunjungi harus ditutup sementara. Perempuan yang bekerja sebagai pelayan di bar tersebut terbukti positif virus corona pada 12 Maret.
Pejabat di Aichi mengatakan orang yang terbukti positif pada prinsipnya akan dirawat, tapi bila tidak ada tempat yang tersedia, mereka diminta berdiam diri di rumah.
125 kasus virus corona di Aichi adalah nomor dua terbanyak dari 47 prefektur di Jepang, lapor NHK.
Per Rabu pagi, kematian akibat virus corona di Jepang mencapai 29 orang dan ada 858 kasus, di luar orang-orang dari kapal pesiar yang dikarantina dekat Tokyo bulan lalu dan orang-orang yang kembali dengan pesawat sewaan dari China.
Baca juga: WHO: Hindari konsumsi ibuprofen untuk obati gejala virus corona
Baca juga: Cara mencegah virus corona terhadap orang tua
Baca juga: Tren pembatalan perjalanan melonjak tajam di Traveloka
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020