Dari laporan media setempat pada pekan lalu, otoritas kesehatan di Kota Gamagori, Prefektur Aichi telah menginstruksikan agar pria tersebut tetap berada di rumah setelah hasil pemeriksaan menunjukkan ia positif tertular COVID-19 pada 4 Maret.
Pada malam hari setelah hasil tes diterima, pria itu memberi tahu keluarganya ia akan "menularkan virus" dengan mendatangi sebuah pub dan bar, media itu melaporkan.
Setelah kejadian itu, ia dirawat di rumah sakit pada 5 Maret.
Pria tersebut telah menjalani pemeriksaan aparat berwajib atas tuduhan mengganggu usaha dua tempat hiburan malam tersebut, demikian laporan Kyodo News.
Seorang perempuan yang bekerja di bar tersebut ikut tertular COVID-19 pada 12 Maret.
Jepang merupakan salah satu negara di Asia Timur yang cukup parah terdampak penyebaran COVID-19 setelah China dan Korea Selatan.
Data Worldometers, laman penyedia jasa statistik independen, menunjukkan per Rabu (18/3), jumlah pasien COVID-19 di Jepang mencapai 882 orang dengan tambahan empat pasien baru.
Sementara itu, pasien meninggal dunia ada sebanyak 29 jiwa dan 144 pasien dinyatakan pulih.
Sejak COVID-19 pertama kali mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir tahun lalu, jumlah pasien di seluruh dunia per hari ini mencapai 200.106 jiwa dengan tambahan 1.885 kasus. Dari jumlah itu, lebih dari 8.010 pasien meninggal dunia, sementara 82.813 pasien lain dinyatakan sembuh.
Baca juga: Jepang akan sarankan warga tidak bepergian ke Eropa
Baca juga: Infeksi COVID-19 di Jepang bertambah menjadi 1.484 kasus
Baca juga: Pria di Jepang yang ancam sebarkan virus corona meninggal
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020