"Kerja sama sinergitas ini akan melibatkan pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Bea Cukai, agen, Perusahaan Bongkar Muat (PBM), Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di lingkungan pelabuhan," kata Kepala KSOP Pulang Pisau (Pulpis) Suripto, Rabu.
Selain mencegah masuknya corona, kata dia, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada para tenaga kerja dan pihak terkait lainnya di dalam lingkungan pelabuhan.
Untuk berapa kali jumlah kapal yang masuk ke pelabuhan, terang Suripto, jumlah tersebut tergantung dari para pengorder. Seperti pelabuhan yang ada di Pulang Pisau ini didominasi aktivitas bongkar muat dari pengusaha semen.
"Apabila kebutuhan semen meningkat dengan stok semen terbatas, maka jumlah kapal yang masuk dari luar daerah meningkat. Rata-rata dalam satu bulan minimal sebanyak tiga buah kapal yang melakukan aktivitas bongkar muat yang melalui pelabuhan Pelindo III Pulang Pisau," katanya.
Jadi untuk jumlah kapal tergantung dari para pengorder. Rata-rata minimal tiga kapal melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan setempat, tambah Suripto.
Terkait dengan imbauan yang diberikan untuk pencegahan COVID-19 kepada kapal-kapal yang masuk dari luar daerah, Suripto mengungkapkan, hal tersebut menjadi ranah dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), meskipun secara koordinator adalah KSOP setempat.
KSOP sendiri mendorong KKP untuk melakukan upaya pencegahan COVID-19 melalui imbauan atau pun edaran kepada kapal-kapal dan Anak Buah Kapal (ABK) yang masuk ke Pelabuhan Pulang Pisau III, agar aman dari penyebaran virus corona.
Termasuk bagi pengelola kapal bisa memberikan sosialisasi atau menyemprot disinfektan secara mandiri agar aman untuk semua yang ada di pelabuhan.
Baca juga: Pekerja bongkar muat Pelabuhan Sampit diminta waspadai virus corona
Baca juga: KSOP-KKP Tarakan lakukan penyemprotan disinfektan di pelabuhan
Baca juga: KKP Banjarmasin cek lebih dari 60 kapal asing, cegah virus corona
Pewarta: Kasriadi/Adi Waskito
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020