"Kami sampaikan kepada masyarakat agar tidak datang ke lokasi kegiatan. Umumnya yang banyak datang itu adalah pedagang, makanya kita minta agar mereka menahan diri di tengah pandemi COVID-19 ini," ujar Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Kamis.
Ia mengatakan di lokasi tempat dilaksanakannya Ijtima ini sudah dijaga oleh aparat keamanan untuk menghalau masyarakat yang mungkin akan mendatangi lokasi tersebut.
Langkah tersebut diambil guna melindungi warganya dari kemungkinan adanya penularan virus Corona baru.
Baca juga: Wapres Ma'ruf apresiasi pembatalan Ijtima se-Asia karena COVID-19
Baca juga: KKM Malaysia berhasil hubungi pimpinan jamaah tabligh
Baca juga: 190 positif COVID-19 baru Malaysia tambahan jamaah tabligh
Adnan menyatakan penyemprotan cairan disinfektan akan dilakukan setelah semua peserta yang jumlahnya lebih dari 8.600 orang itu telah dipindahkan ke lokasi karantina.
"Para peserta masih di lokasi saat ini dan mobil dan bus akan digunakan untuk mengangkut mereka semua. Jika sore ini sudah kosong, maka akan langsung kita semprot," katanya.
Bupati mengakui jika ada kegiatan yang dihadiri oleh orang banyak menjadi peluang besar bagi para pedagang kecil karena perputaran uang akan lebih besar.
Namun, di tengah pandemi COVID-19 ini, masyarakat khususnya pedagang bisa mempertimbangkan hal itu dan menjauhi area tersebut.
"Kalau berbicara perputaran uang dan kesejahteraan masyarakat, tentu cukup besar. Tetapi sekarang ini situasinya lagi pandemi, sehingga kita semua harus bisa menahan diri demi kebaikan bersama," ucapnya.*
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020