"Semuanya harus tutup dulu," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Jawa Barat, Kamis.
Ia menuturkan, Pemkab Garut secara resmi telah menginstruksikan penutupan terhadap tempat yang menjadi pusat keramaian masyarakat, termasuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Bahkan, lanjut dia, tempat hiburan malam di Garut juga diminta untuk tutup sementara karena khawatir banyaknya kerumunan orang memudahkan penyebaran virus corona.
"Soalnya tempat hiburan juga jadi lokasi berkumpulnya banyak massa," kata Helmi.
Ia menyebutkan, ada enam tempat hiburan malam di wilayah perkotaan yang harus ditutup selama ditetapkan darurat wabah virus corona.
Jika ada yang masih buka, kata Helmi, maka Satuan Polisi Pamong Praja yang melakukan pengawasan di lapangan akan menutup paksa tempat tersebut.
"Nanti dipantau Satpol PP, kalau ada yang masih buka akan diminta untuk tutup," katanya.
Sementara itu, Pemkab Garut sudah memberlakukan darurat wabah virus corona sehingga menginstruksikan seluruh warga untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak ada kerpeluan mendesak.
Selain itu, warga diminta untuk menghindari keramaian orang karena berpotensi terjadinya penularan virus corona melalui kontak fisik.
Pemkab Garut juga telah membentuk Pusat Informasi dan Penanganan COVID-19 untuk melakukan penanganan dan pencegahan termasuk mengedukasi masyarakat dengan berbagai kegiatan sosialisasi terkait virus corona.
Baca juga: Kemenkumham catat 117 warga asing ditolak datang ke Bali
Baca juga: Olahraga yang cukup dapat tingkatkan imunitas dan cegah COVID-19
Baca juga: Pasien asal Depok beberkan cerita sembuh dari COVID-19
Baca juga: KPAI sarankan orang tua tegas tolak anak tetangga main ke rumah
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020