Sensus Penduduk (SP) mandiri tahun 2020 di Kota Madiun, Jawa Timur secara daring atau online sejak dibuka tanggal 15 Februari telah mencapai 22,20 persen dengan jumlah keluarga mencapai 5.727 KK.Untuk dua minggu ke depan kami hanya bisa melakukan pendampingan via online
"Untuk kegiatan sensus mandiri secara online warga Kota Madiun per tanggal 18 Maret 2020 telah mencapai 22,20 persen dengan jumlah keluarga mencapai 5.727 KK dan jumlah penduduk mencapai 19.204 jiwa," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun Umar Sjaifudin kepada wartawan, Kamis.
Menurut dia, untuk sensus mandiri secara online, masyarakat bisa mengunjungi website di https://sensus.bps.go.id. Melalui sensus daring, masyarakat bisa melakukan pendataan secara mandiri, baik lewat komputer maupun HP.
Baca juga: Pemprov Babel sanksi ASN belum daftar Sensus Penduduk Online
Pihaknya mengakui capaian sementara tersebut masih panjang perjalanannya ke 100 persen. Sementara, jadwal SP 2020 secara daring berlangsung pada tanggal 15 Februari hingga 31 Maret mendatang.
Pihaknya terus melakukan sosialisasi maupun pendampingan kepada masyarakat untuk mengisi formulir SP secara daring.
Ia menjelaskan, sebelumnya, pendampingan secara langsung telah dilakukan kepada masyarakat, di antaranya ke instansi-instansi. Namun, setelah adanya surat edaran terkait pencegahan Virus Corona pada 16 Maret, maka pendampingan dilakukan juga secara daring.
"Untuk dua minggu ke depan kami hanya bisa melakukan pendampingan via online, di antaranya lewat WA. Hal itu karena mulai tanggal 16 Maret, kami sudah tidak bisa keluar untuk pendampingan secara langsung terkait pencegahan Corona," kata Umar.
Baca juga: BPS minta masyarakat waspadai aplikasi sensus penduduk palsu
Pihaknya berharap masyarakat dapat terus mendukung kesuksesan Sensus Penduduk 2020 dengan mengisi formulir sensus di website BPS sebelum tanggal 31 Maret.
Untuk komunitas, instansi maupun dinas yang ingin didampingi dalam melakukan pengisian SP mandiri secara daring dapat menghubungi BPS Kota Madiun.
"Tujuannya agar dapat didampingi secara online via grup media sosial, seperti whatsapp dan lainnya," kata dia pula.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020