Kami telah kehilangan traffic (pergerakan) yang besar dalam waktu yang sangat singkat, dan tidak layak bagi kami untuk mempertahankan jaringan kami saat ini.
Maskapai penerbangan Singapore Airlines mengurangi 50 persen kapasitas penerbangannya sebagai dampak dari kondisi pandemi virus corona di banyak negara.
Maskapai nasional Singapura itu menangguhkan layanan tambahan di semua jaringannya yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri penerbangan, yaitu saat negara-negara di seluruh dunia menerapkan kontrol perbatasan guna membendung wabah COVID-19.
“Penangguhan pada hari ini mengartikan bahwa SIA hanya akan mengoperasikan 50 persen dari kapasitas yang semula dijadwalkan hingga akhir April,” kata Goh Choon Phong, CEO Singapore Airlines dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemenhub pastikan tidak ada penutupan penerbangan kecuali ke China
Ia menambahkan, mengingat semakin besarnya skala kontrol perbatasan secara global dan dampaknya yang semakin signifikan terhadap perjalanan udara, SIA mempertimbangkan untuk mengurangi kapasitas lebih lanjut.
“Kami telah kehilangan traffic (pergerakan) yang besar dalam waktu yang sangat singkat, dan tidak layak bagi kami untuk mempertahankan jaringan kami saat ini. Jangan berbuat kesalahan – kami memperkirakan laju penurunan ini akan semakin cepat. Grup SIA harus siap menghadapi periode kesulitan yang berkepanjangan,” kata Goh.
Baca juga: IATA minta pemerintah selamatkan maskapai dari "bahaya finansial"
Dia menambahkan perusahaan secara aktif mengambil upaya yang diperlukan untuk meningkatkan likuiditasnya.
Grup SIA juga akan berdiskusi dengan serikat pekerja sekali lagi untuk segera mengambil upaya yang diperlukan untuk meminimalisir biaya yang dikeluarkan.
Upaya tambahan akan diumumkan selanjutnya setelah adanya persetujuan.
Baca juga: Penerbangan tutup, seorang warga RRT terjebak di Limapuluh Kota
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2020