"Karena situasi global terkait COVID-19 yang selalu berubah, FIA, Formula 1 dan tiga promotor telah mengambil keputusan tersebut untuk memastikan kesehatan dan keselamatan dari staf, partisipan kejuaraan dan fan, yang tetap menjadi perhatian utama kami," demikian FIA dalam laman resminya.
Baca juga: Hamilton soal batalnya GP Australia : Sayangnya, ini keputusan tepat
Baca juga: Formula 1 tertunda, Verstappen dan Norris beralih ke balapan virtual
Belanda sedianya menggelar grand prix pada 3 Mei, untuk kali pertama setelah 1985, di Sirkuit Zandvoort yang telah mengalami renovasi.
Sementara Sirkuit Barcelona-Catalunya di Spanyol menjadi pemberhentian satu pekan setelahnya sebelum bergeser ke sirkuit jalan raya Monako pada 24 Mei.
Dengan penangguhan ketiga seri itu, maka saat ini total tujuh seri awal Formula 1 telah terdampak, termasuk Grand Prix Australia, Bahrain, Vietnam dan China.
F1 pun pada Rabu memutuskan untuk memajukan sesi jeda musim panas, yang biasanya berlaku pada Agustus, ke Maret dan April, dengan menambah durasi dari 14 hari menjadi 21 hari.
Jika tak ada perubahan jadwal lagi, Grand Prix Azerbaijan pada 7 Juni kemungkinan akan menjadi seri pembuka F1 musim ini.
"FIA dan Formula 1 akan terus bekerja erat dengan promotor dan pemerintah setempat yang terdampak untuk memonitor situasi dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mempelajari kelayakan tanggal alternatif potensial untuk setiap Grand Prix di tahun ini nantinya jika situasi membaik."
"FIA dan Formula 1 berharap bisa memulai musim Kejuaraan 2020 secepat mungkin ketika sudah aman untuk melakukannya setelah Mei dan akan terus memonitor secara reguler situasi COVID-19."
Baca juga: Formula 1 majukan jeda musim panas ke Maret-April selama 21 hari
Baca juga: Hasil tes corona tujuh anggota tim McLaren negatif
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020