Direktur Eksekutif LSM Indonesia AIDS Coalition Aditya Wardhana mengatakan pandemi COVID-19 bisa menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih serius mengevaluasi dan memperbaiki peta jalan penguatan industri obat dalam negeri karena pasokan obat dari luar negeri diperkirakan terdampak.Sehingga bisa memutus ketergantungan terhadap impor bahan baku obat dan obat-obatan dari negara lain
"Sehingga bisa memutus ketergantungan terhadap impor bahan baku obat dan obat-obatan dari negara lain," katanya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Aditya mengatakan Indonesia AIDS Coalition mendesak pemerintah untuk mengumpulkan para pemangku kepentingan terkait tata niaga obat, baik badan usaha milik negara maupun swasta, untuk mendapatkan informasi mendalam serta memetakan potensi dampak COVID-19 terhadap kecukupan stok obat-obatan di Indonesia.
Baca juga: Erick Thohir dorong BUMN farmasi lakukan riset dan cari vaksin Corona
Baca juga: Menko Airlangga: Virus corona pengaruhi farmasi dan pariwisata
Hal itu juga untuk memetakan mana obat-obatan yang bisa diproduksi secara mandiri di dalam negeri dan mana yang masih bergantung pada impor.
Terhadap obat-obatan yang stoknya minim dan masih impor, Aditya mendesak Kementerian Kesehatan segera memikirkan dan mengambil solusi cepat untuk menjaga pasokan di dalam negeri.
"Kementerian Kesehatan juga harus mulai serius bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memromosikan penggunaan obat yang rasional untuk menghemat stok obat yang masih tersedia di dalam negeri," katanya.
Ia mengatakan sebanyak 140 ribu orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia terancam tidak bisa mendapatkan obat antiretroviral (ARV) sebagai dampak pandemi virus corona penyebab COVID-19 global.
Penyebabnya pandemik COVID-19 global telah menghambat pengiriman obat ARV dari India yang telah dibeli oleh pemerintah Indonesia, demikian Aditya Wardhana.
Baca juga: GP Farmasi jamin stok obat meski ada COVID-19
Baca juga: Siaga Corona hingga Mei, Kadin sebut bahan baku farmasi terkendala
Baca juga: Menkes: COVID-19 buka peluang bagi industri farmasi dalam negeri
Baca juga: Dampak corona, Kalbe tingkatkan produksi obat herbal jahe 50 persen
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020