Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar operasi pangan gratis untuk membantu masyarakat pada masa darurat COVID-19 di Tanah Air di mana saat ini tercatat sebanyak 309 orang dinyatakan sudah positif.Bantuan pangan ini merupakan aksi nyata ACT dalam mengajak masyarakat melawan wabah COVID-19 dengan tidak meninggalkan kepedulian sosial di tengah pandemi yang terjadi
Dalam pernyataan ACT yang diterima di Ambon, Jumat menyebutkan, pada fase darurat ini mereka memberikan beragam bantuan, salah satunya melalui aksi Program "Operasi Pangan Gratis".
Dalam kegiatan tersebut ACT melepas sejumlah armada bantuan di Indonesia Humanitarian Center (IHC), Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pelepasan bantuan pangan ini merupakan aksi nyata ACT dalam mengajak masyarakat melawan wabah COVID-19 dengan tidak meninggalkan kepedulian sosial di tengah pandemi yang terjadi.
Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin menyatakan bahwa dalam situasi apapun yang terjadi pada bangsa ini, rasa syukur harus tetap dikedepankan.
Menurut dia rahmat Allah SWT jauh lebih besar dibandingkan musibah apapun yang harus dialami bangsa ini.
“Mari kita semakin dekat kepada Sang Maha Pencipta yang merajai seluruh kehidupan. Kami pun sangat mengapresiasi kepada seluruh pekerja medis dan khusus kepada relawan yang telah berdedikasi pada bencana yang menimpa bangsa ini," katanya.
"Bangsa ini jauh lebih kuat dalam menghadapi berbagai bencana, baik bencana alam maupun bencana wabah corona. Bangsa ini memiliki kualitas kebersamaan, kedermawanan, gotong royong yang besar yang menjadi keunggulan bangsa ini. Di negara lain banyak yang menunjukkan keluh kesah, tapi bangsa kita Insya Allah akan menghadapinya dengan nilai kebaikan yang jauh lebih besar. Hal-hal inilah yang akan mengundang simpati Sang Maha Kuasa, kemudian untuk dibantu oleh-Nya,” tambahnya.
Dengan demikian, seluruh elemen bangsa bisa segera menyelesaikan bencana di negeri ini.
Ia berharap dengan pengalaman-pengalaman ACT dalam menghadapi bencana alam, ACT dapat memberikan bantuan terbaiknya dalam bencana COVID-19 ini.
“Gejolak spirit optimisme ini perlu terus digaungkan dan dimasifkan. Mengingat dampak wabah ini hingga berdampak pada perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat prasejahtera," katanya.
Karena itu, strategi tindakan yang dilakukan bersama elemen bangsa lainnya adalah ACT akan menurunkan armada-armada terbaik, seperti Humanity Food Truck, Humanity Rice Truck, Humanity Water Truc, Armada Air Minum Wakaf, dan Ambulans Pre-Hospital.
"Keluarga besar ACT akan bertanggung jawab menjadikan setiap bantuan bencana menjadi sebuah karya terbaik dalam membantu bangsa," tambah Ahyudin.
Direktur Program ACT Sri Edy Kuncoro menyatakan langkah-langkah strategis yang dilakukan ACT dalam kerja bersama masyarakat Indonesia melawan pandemi COVID-19 saat ini diwujudkan dalam Program "Operasi Pangan Gratis: untuk masyarakat prasejahtera dan para pahlawan medis, yang tidak pernah lelah membantu melayani.
Untuk para pahlawan medis, ACT akan mendedikasikan 3.000 porsi/hari sedekah pangan. Selain itu, salah satu pencegahan COVID-19 adalah dengan mengonsumsi air.
Karena itu, ACT juga akan memberikan 100.000 karton Air Minum Wakaf gratis. Selain itu, untuk keluarga prasejahtera, ACT akan membagikan 1.000 ton beras, melalui program BERASA sehingga masyarakat prasejahtera bisa fokus menghadapi virus COVID-19 dan tidak perlu memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan pokoknya.
Selanjutnya, ACT juga akan menjalankan Program Beras Untuk Santri (BERISI) kepada 100 pesantren, 130.000 liter air bersih kepada masyarakat di 100 kota/kabupaten, mendistribusikan cairan disinfektan ke 35 kota/kabupaten dan 350 titik.
Untuk menjalankan berbagai program, ACT melibatkan sebanyak 1.000 relawan yang ikut bersama untuk melawan dampak virus COVID-19.
"Kami meminta kepada para donatur, para dermawan untuk terus mendoakan kami. Kami akan juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan corona. Kami akan terus membersamai masyarakat Indonesia untuk #bersamalawancorona,” kata Sri Eddy.
Beberapa fakta mengenai pandemi virus corona di seluruh dunia, telah disosialisasikan oleh ACT melalui berbagai kanal komunikasi dan penyuluhan di berbagai daerah.
Sejak penyebaran muncul di Wuhan, China hingga masuk ke Indonesia, ACT telah melakukan banyak respon melalui berbagai program baik di dalam dan luar negeri.
Koordinator Medis ACT dr Muhammad Riedha Bambang menjelaskan sejak awal ACT tidak tinggal diam melihat situasi yang ada.
"Kami telah melakukan distribusi masker, alat kebersihan, hand sanitizer, melakukan penyuluhan dan lain-lain baik dalam dan luar negeri. Untuk di luar negeri sendiri, kita sudah mengirimkan masker ke Hong Kong, Macau, Singapura, dan Taiwan," katanya.
"Pesan kami kepada seluruh masyarakat Indonesia, tidak perlu panik namun tetap harus meningkatkan kewaspadaan. Hal ini karena, untuk jumlah kematian masih jauh lebih rendah dibanding virus MERS dan SARS. Kami terus mendukung semua pahlawan medis dan akan terus membersamai masyarakat hingga wabah ini berakhir,” kata Riedha.
Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar mengajak masyarakat luas untuk terus meningkatkan kepedulian sosial di tengah penyebaran wabah penyakit ini.
Menurut dia bencana COVID-19 menjadi momentum untuk menunjukkan kepedulian kepada sesama.
"Saatnya bangsa ini memberikan bantuan dan doa terbaik. Sebanyak 46 cabang ACT akan bergerak ke lebih dari 230 tempat untuk memberikan bantuan," katanya.
Bantuan ini hadir dari amanah para donatur dan para dermawan. Untuk itu ia mengajak seluruh komunitas untuk bersama bahu-membahu menghadapi pandemi ini.
"Berikan bantuan terbaik kepada saudara-saudara sebangsa maupun di luar negeri. Semoga Allah SWT melindungi kita dari wabah penyakit ini. Mari #BersamaLawanCorona,” demikian Ibnu Khajar.
Baca juga: ACT: Warga bisa salurkan dananya bantu cegah penularan COVID-19
Baca juga: ACTakan semprot desinfektan di fasum-fasos cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: ACT siapkan 1.000 ton pangan antisipasi krisis ekonomi akibat COVID-19
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020