"Mempertimbangkan kondisi terakhir di Jakarta dan dalam rangka ikut mencegah potensi penyebaran virus Corona penyebab COVID-19, kami memutuskan untuk membatalkan acara peringatan ini," kata Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Dia mengatakan prosesi peringatan semula akan digelar sederhana hanya menghadirkan sekitar 20 orang tapi disiarkan langsung oleh RRI, TVRI, TV MUI dan live streaming.
Menurut dia, pembatalan dilakukan juga seiring adanya Seruan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta No 6 Tahun 2020 tentang Penghentian Sementara Kegiatan Perkantoran dalam rangka Mencegah Penyebaran Wabah Coronavirus Disease (COVID-19).
Baca juga: Ceramah Isra' Mi'raj UAS di Padang Panjang batal antisipasi COVID-19
Baca juga: Menag ajak kaum Muslim adil dan damai
Baca juga: Peringatan Isra Mi'raj di Sampit diisi ikrar kebangsaan jaga NKRI
Kamaruddin mengatakan terdapat banyak cara memperingati Isra Mi'raj yang tidak harus dilakukan dalam bentuk seremonial. Terlebih, kondisi saat ini juga menuntut komitmen semua pihak untuk sedapat mungkin menghindari adanya kerumunan massa.
"Salah satu hikmah Isra Mi'raj adalah perintah shalat lima waktu. Dan hikmah dari ibadah shalat adalah mencegah perbuatan keji dan mungkar. Mari tingkatkan kualitas shalat kita agar berdampak pada kesalehan personal dan sosial," katanya.
Dia mengatakan bentuk praktik memperingati Isra Mi'raj itu seperti dengan peduli pada sesama sementara waktu menghindari kegiatan yang mengumpulkan massa dan berpotensi menjadi media penyebaran COVID-19.
Peringatan Isra' Mi'raj tahun ini mengangkat tema "Merajut Ukhuwah dan Kerukunan Umat". Rencana awalnya, akan hadir sebagai penceramah Ketua Umum Mathla'ul Anwar KH Ahmad Sadeli Karim. Pembacaan doa akan dipimpin oleh Habib Salim Salahuddin bin Salim bin Ahmad bin Jindan.
"Kami minta maaf atas pembatalan acara ini," katanya.*
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020