• Beranda
  • Berita
  • Wali Kota Padang usulkan penerbangan di Bandara Minangkabau dihentikan

Wali Kota Padang usulkan penerbangan di Bandara Minangkabau dihentikan

21 Maret 2020 19:26 WIB
Wali Kota Padang usulkan penerbangan di Bandara Minangkabau dihentikan
Wali Kota Padang Mahyeldi (tiga dari kiri) saat memimpin rapat penanggulangan corona bersana Forkopimda di Padang, Sabtu (21/3/2020). (Antara/Humas Pemkot)
Wali Kota Padang Mahyeldi mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk menghentikan sementara penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman sebagai upaya pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19).

"Atas nama Pemkot Padang saya mendorong Pemprov Sumbar untuk menutup sementara Bandara Internasional Minangkabau (BIM) agar penyebaran COVID-19 dapat ditekan," ujar dia di Padang, Sabtu usai rapat penanganan virus Corona dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Padang.

Menurut dia penghentian sementara penerbangan sudah banyak dilakukan di berbagai negara seperti Malaysia dan ternyata efektif menekan penyebaran corona.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat juga perlu memperketat jalur masuk daerah atau kabupaten/kota yang berada di perbatasan dengan provinsi lain.

Baca juga: Penumpang pesawat asal Malaysia dilarikan ke RSUP M Djamil Padang

"Saya dengar, daerah-daerah yang perbatasan dengan Sumatera Barat sudah ada yang positif corona seperti Provinsi Kepulauan Riau dan Sumut, oleh sebab itu, daerah perbatasan harus diantisipasi, ujarnya.

Selanjutnya, Pemerintah Kota Padang juga tengah mengupayakan sarana dan prasarana rumah sakit menangani COVID-19 mulai dari mengupayakan membeli Alat Pelindung Diri (APD) bagi dokter dan perawat, alat pendeteksi virus Corona bernama VereCoV Detection Kit, alat pendeteksi suhu tubuh, cairan disinfektan dan hand sanitizer.

"Di Padang sudah ada empat rumah sakit yang siap menampung pasien COVID-19 di antaranya, Rumah Sakit Unand, Semen Padang Hospital (SPH), RSUP M. Djamil dan RSUD dr. Rasidin.

Yang perlu disiapkan seperti APD lebih kurang 1.000 unit. Kemudian alat untuk pendeteksi COVID-19 seharga Rp1,3 miliar dan bahan untuk membuat cairan disinfektan," katanya.

Baca juga: Ombudsman: Perlu ada pojok informasi Covid-19 di Bandara Minangkabau

Selanjutnya, Pemko Padang ke depan akan terus memasifkan sosialisasi pencegahan COVID-19 kepada masyarakat, dengan melibatkan seluruh elemen terkait mulai dari Kapolres, Kapolsek, Kodim, Korem, Babinkantibmas, Camat, Lurah RT/RW serta organisasi kepemudaan.

"Untuk jangka pendek, kita akan terus mendorong masyarakat melaksanakan pola hidup bersih dan sehat, jangka menengah diupayakan untuk membeli cairan disinfektan dan hand sanitizer yang akan diberikan kepada masyarakat secara cuma-cuma. Untuk jangka panjang, jika penyebaran virus ini semakin meluas, kita akan tambah rumah sakit," ujar dia.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani menyebutkan, pihak sudah meluncurkan alur pelaporan mandiri terkait COVID-19 yang dapat diakses melalui web www.dinkespadang.go.id.

Feri menyebutkan hingga 20 Maret 2020 di Padang terdapat 472 warga Padang berstatus pelaku perjalanan dari daerah terjangkit, selesai dipantau 71 orang, masih dipantai 401 orang dan orang dalam pengawasan 21 orang.
 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020