• Beranda
  • Berita
  • IOC tanya negara anggota soal dampak virus corona

IOC tanya negara anggota soal dampak virus corona

22 Maret 2020 07:52 WIB
IOC tanya negara anggota soal dampak virus corona
Pesawat udara 'Tokyo 2020 Go' yang membawa api untuk obor Olimpiade Tokyo 2020 dari Yunani mendarat di Pangkalan Udara Matsushima di Higashi-Matsushima, Prefektur Miyagi, Jepang, Jumat (20/3/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/wsj.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang berada di bawah tekanan untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020, bertanya kepada anggotanya yaitu Komite Olimpiade Nasional (NOC) mengenai dampak krisis virus corona terhadap persiapan atlet.

Dalam satu kuesioner berjudul "COVID-19 dan persiapan untuk Olimpiade Tokyo 2020", yang diperoleh AFP dalam bahasa Prancis, IOC bertanya kepada Komite Olimpiade negara-negara anggotanya "bagaimana peraturan darurat terkait COVID-membatasi pelatihan dan persiapan atlet-atlet Anda?"

IOC sudah berada dalam tekanan sejak USA Swimming pada Jumat membuka apa yang menjadi kumpulan protes dengan mendesak agar Olimpiade, yang dijadwalkan mulai 24 Juli hingga 9 Agustus, untuk dibatalkan.

Baca juga: Dewan pemain desak IOC tinjau Olimpiade
Baca juga: IOC akui bahas skenario Olimpiade tapi bukan pembatalan


Dalam kuesioner ini, IOC bertanya tentang kemungkinan perubahan paksa atau bahkan relokasi kamp pelatihan, tanpa menunjukkan apa yang ingin dipelajari dari jawabannya.

Pada Jumat, USA Swimming mengingatkan bahwa para atletnya tidak bisa lagi berlatih secara normal tanpa risiko tertular virus.

Mereka diikuti oleh Federasi Renang Prancis, Komite Olimpiade Norwegia dan atlet-atlet.

Kepala Atletik AS Max Siegel "dengan hormat meminta" dalam surat bahwa Komite Olimpiade dan Paralimpiade AS (USOPC) "menganjurkan ... penundaan Olimpiade 2020 di Tokyo".

Selain meningkatnya jumlah suara yang mendukung penundaan, penundaan sejumlah kompetisi besar olahraga internasional, seperti turnamen sepak bola Euro 2020, yang sudah diundur satu tahun, menempatkan IOC di bawah tekanan.

Pada Jumat, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan kepada New York Times bahwa terlalu "prematur" untuk menunda.

"Kita masih empat setengah bulan lagi dari Olimpiade," kata Bach.

"Bagi kami, (penundaan) tidak akan bertanggung jawab sekarang", demikian dilansir AFP.

Baca juga: Olimpian kecam IOC jika "ngotot" gelar Olimpiade 2020 di kala pandemi
Baca juga: IOC tegaskan tidak ada solusi ideal terkait Olimpiade 2020
Baca juga: Euro 2020 diundur setahun

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020