"Kondisi saat ini menuntut kita semua untuk sedapat mungkin menghindari adanya kerumunan massa," kata Gubernur Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Minggu.
Ia mengatakan meski Bangka Belitung ditemukan pasien positif COVID-19, namun pemerintah provinsi terus mengoptimalkan pengawasan dan berbagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran virus corona itu di masyarakat.
"Kami berharap tokoh agama dan masyarakat mendukung dan bersinergi dengan pemerintah dalam menangani penyebaran virus corona ini dengan menghentikan untuk sementara waktu kegiatan mengumpulkan orang banyak," ujarnya.
Baca juga: Komisi III DPR: Polisi tinjau semua izin kegiatan kumpulkan massa
Baca juga: Sosiolog: Bisa ada sanksi jika masyarakat tak sadar pembatasan sosial
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk membatasi kegiatan yang bersifat perkumpulan orang banyak dan dianjurkan untuk melakukan social distancing atau membatasi jarak.
"Saya melihat masyarakat masih kurang peduli dengan imbauan ini, karena masih terpantau pusat-pusat perbelanjaan yang ramai pengunjungnya," katanya.
Menurut dia orang yang sehat virusnya tidak berkembang, tetapi selama virus tersebut berada dalam tubuh orang yang sehat dan bertemu dengan orang yang kurang sehat maka orang yang kurang sehat itu akan terpapar virus tersebut.
"Kita yang masih sehat ini sudah memiliki daya tahan tubuh yang baik, tetapi bagaimana bagi orang-orang yang kurang atau tidak sehat dan ini akan menjadi masalah penyebaran virus ini," katanya.
Baca juga: Gugus Tugas desak pemda galakkan pembatasan sosial hindari COVID-19
Baca juga: Psikolog: Pembatasan sosial ubah perilaku sosial dengan adaptasi cepat
Pewarta: Aprionis
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020