Seorang pelancong atau wisatawan asal Jerman dirawat di ruang isolasi RSUD dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, terhitung mulai Sabtu (21/3) karena gejala pneumonia yang disertai batuk dan demam.dua pasien PDP bisa segera pulang karena kondisinya membaik
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, Minggu mengkonfirmasi bahwa WNA asal Jerman yang kini dirawat di ruang isolasi itu berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) COVID-19.
"Total saat ini ada tujuh pasien berstatus PDP yang dirawat di RSUD dr. Iskak Tulungagung," katanya.
Sebelum menerima WNA Jerman berjenis kelamin perempuan dengan inisial IG (53) yang datang dengan gejala mirip COVID-19 itu, RSUD dr. Iskak juga telah mendapat tambahan dua pasien berstatus PDP COVID-19.
Baca juga: Pemkab Tulungagung siapkan dua puskesmas karantina pasien Covid19
Baca juga: Tim epidemiologi Dinkes sterilisasi Lembaga Pemasyarakatan Tulungagung
Tiga kasus PDP baru itu menambah empat pasien PDP sebelumnya yang lebih dulu dirawat di ruang-ruang isolasi RSUD dr. Iskak Tulungagung, sehingga total ada tujuh orang pasien.
"Tapi ini Insya Allah dua pasien PDP bisa segera pulang karena kondisinya membaik," katanya.
Dua pasien yang dinyatakan kondisinya telah pulih dan bisa direkomendasikan untuk pulang itu masing-masing adalah warga Kecamatan Bandung dan warga asal Kecamatan Rejotangan.
"Hasil laboratoriumnya juga dinyatakan negatif sehingga boleh pulang," ujarnya.
PDP asal Jerman berinisial IG (53) di terima tim medis RSUD dr. Iskak Tulungagung pada Jumat (20/3) malam.
IG sebenarnya sedang plesiran wisata "backpacker" ke Pantai Sanggar yang berlokasi di Desa Tanggunggunung, Kecamatan Tanggunggunung.
WNA Jerman itu kemudian mengalami gejala panas, batuk, dan berdasarkan rontgennya terdapat gejala pneumonia.
Baca juga: RSUD Tulungagung tangani pasien diduga terinfeksi COVID-19
Baca juga: RSUD Tulungagung isolasi pasien diduga terinfeksi COVID-19
"Yang mengetahui awal warga. Kemudian WNA tersebut diperiksakan ke Puskesmas Tanggunggunung. Kemudian dibawa ke Puskesmas Bangunjaya, Pakel, dan tadi malam dirujuk ke RSUD," papar dr. Kasil.
Selain IG yang asal Jerman, pasien berstatus PDP yang baru diterima RSUD dr Iskak masih berusia lima (5) bulan. Balita berjenis kelamin laki-laki itu asal Kediri, dirujuk ke RSUD lantaran memiliki gejala batuk dan sesak napas.
Sedangkan, pasien ketiga, berinisial SY (35) asal Tulungagung, mengalami gejala serupa yakni panas, batuk, tenggorokan sakit, dan sesak napas.
Sebelumnya, SY, pasien perempuan ini menceritakan riwayatnya jika pernah kontak dengan orang yang baru pulang dari Taiwan.
Dia bertemu saat menghadiri hajatan. Lantas dia pun dibawa ke Puskesmas Ngantru dan kemarin dirujuk ke RSUD dr. Iskak Tulungagung.
"Semua sudah ditangani. Sesuai prosedur yang ada. Kini mereka sedang berada di ruang isolasi untuk mendapatkan perawatan intensif," katanya.
Baca juga: Imigrasi Blitar periksa 16 warga asing di Tulungagung
Baca juga: RSUD Tulungagung pastikan pasien isolasi negatif corona
Ketiganya sudah diambil sampel swap. Sampel dimaksud lalu dikirim untuk diperiksakan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) di Jakarta.
Kasil mengimbau pada semua masyarakat untuk lebih mawas diri dengan menerapkan pola hidup sehat, sering cuci tangan, dan menghindari keramaian.
"Untuk kondisi PDP yang lebih dulu masuk, sudah mulai membaik. Termasuk yang asal Pacitan," ujarnya.
Baca juga: Kapuskesad tegaskan penting lakukan pengendalian orang tanpa gejala
Baca juga: Darurat COVID-19, pemerintah setop ekspor masker
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020