• Beranda
  • Berita
  • Jubir: Pasien rujukan Sabang bukan penderita COVID-19

Jubir: Pasien rujukan Sabang bukan penderita COVID-19

22 Maret 2020 23:34 WIB
Jubir: Pasien rujukan Sabang bukan penderita COVID-19
Tim Pemerintah Aceh memberikan keterangan terkait pencegahan penyebaran virus corona di Banda Aceh. (ANTARA/HO)
Seorang pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dari Kota Sabang pada Sabtu (21/3), bukan penderita COVID-19, kata pejabat setempat.

“Pasien tersebut sudah dibolehkan pulang oleh dokter ahli yang menanganinya,” kata Juru Bicara COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Minggu.

Menurut dia pasien tersebut merasa agak pening, batuk, dan gatal tenggorokan dan selanjutnya dirujuk ke RSUZA Banda Aceh karena memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dan Bandung baru-baru ini.

Baca juga: Bupati Bantul yang kontak dengan pasien COVID-19, kondisinya sehat

“Pasien tersebut sudah diperbolehkan pulang karena secara medis tidak ada indikasi yang mengarah ke COVID-19” katanya.

Ia menyebutkan hingga saat ini jumlah orang dalam pemantauan menjadi 204 orang di provinsi setempat.

Jubir Pemerintah Aceh tersebut juga menyayangkan terkait beredarnya data rinci pasien melalui WA, karena dalam protokol penanganan orang dalam pantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) hal tersebut tidak dibenarkan.

Jubir COVID-19 Juga mengimbau petugas kesehatan, keluarga, kerabat, dan masyarakat, agar lain kali menahan diri dan tidak mengedarkan informasi apa pun tentang ODP atau PDP.

Baca juga: Legislator desak pemerintah tetapkan RS rujukan COVID-19 di barat Aceh

“Mohon bersabar dan menunggu informasi yang dikeluarkan oleh petugas yang berwenang,” katanya.

Pihaknya juga berpesan bila ada keluarga, tetangga, kerabat, atau mengetahui ada yang demam, batuk, atau sakit kepala, jangan langsung dicurigai COVID-19, karena hanya dokter ahli yang memiliki otoritas menjelaskan COVID-19 atau bukan.

Ia menambahkan jumlah ODP meningkat dari 84 orang pukul 10.00 WIB Sabtu (21/3) menjadi 97 orang pukul 17.00 wib, dan kemudian bertambah lagi menjadi 204 orang pada Minggu (22/3).

Penambahan tersebut karena banyak orang baru pulang dari daerah penularan lokal, seperti Jakarta, Bandung, dan bahkan ada yang pulang dari luar negeri.

Sementara jumlah PDP yang masih dirawat di RSUZA sebanyak 4 (empat) orang dan 1 (satu) lainnya dirawat di RSUD Cut Mutia Lhokseumawe. Mereka dirawat karena memenuhi kriteria status PDP, dan bukan penderita COVID-19.

“Belum ada satu pun penderita COVID-19 di Aceh,” katanya.

Baca juga: Isra Miraj momen umat Islam lebih utamakan shalat di tengah COVID-19
Baca juga: Plt Gubernur tinjau laboratorium pemeriksaan spesimen Corona di Aceh
Baca juga: Pemkot Banda Aceh tutup tempat keramaian, cegah wabah corona

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020