"Mari kita sama-sama punya itikad memerangi COVID-19," kata Gubernur Sulteng Longki Djanggola dalam keterangan tertulis Biro Humas Setda-Pemprov Sulteng, di Palu, Senin.
Dalam keterangan tertulis Biro Humas Pemprov Sulteng dinyatakan bahawa, Gubernur telah menetapkan dan juga meminta Kepala BPSDM untuk menyiapkan ruangan di gedung diklat provinsi sebagai kamar penanganan COVID-19 bila kamar di RS tidak mampu menampung.
Selain itu, Pemprov Sulteng juga menyiapkan ruangan gedung LPMP, Bapelkes dan Asrama Haji sebagai cadangan kamar untuk menunjang penanganan COVID-19.
Baca juga: Langkah cepat pemerintah di Sulteng tangani COVID-19
Baca juga: Cegah virus corona, siswa SMA di Sulteng diliburkan
Baca juga: Gubernur diminta Ketua DPRD segera tutup pintu keluar masuk Sulteng
Terkait kekurangan APD (Alat Pelindung Diri) yang dibutuhkan para tenaga medis, maka disiasati dengan membuat mandiri perlengkapan protektif itu.
Untuk tahap awal, kata Gubernur, akan dibuat sebanyak 500 APD untuk para tenaga medis, yang dalam pembuatannya bekerjasama dengan SMKN 1 dan SMKN 5.
Kemudian, untuk mengantisipasi kekurangan tenaga medis, Pemprov Sulteng lewat Gubernur telah meminta Dinas Kesehatan untuk merekrut relawan.
Saat ini berdasarkan data Pemprov Sulteng telah ada 48 orang yang telah mendaftar dan bersedia menjadi relawan dalam pencegahan dan antisipasi COVID-19 di Sulteng.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola juga memotivasi dan menyemangati tenaga medis termasuk tenaga medis di RS Undata, untuk tetap bekerja melayani masyarakat.
"Saya harap kalian betul-betul jadi ujung tombak pelayanan terhadap kesembuhan pasien," kata Gubernur Longki Djanggola.
Kepada tenaga medis, Gubernur Sulteng juga menyerahkan bantuan suplemen berupa makanan, susu dan vitamin untuk menjaga stamina dan imunitas tubuh paramedis Undata.
Bahkan kepada petugas kesehatan yang menangani corona, Gubernur memastikan ada insentif khusus yang akan diterima.*
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020