• Beranda
  • Berita
  • BKPM luncurkan "Pusat Kopi" bikin investasi makin mudah

BKPM luncurkan "Pusat Kopi" bikin investasi makin mudah

23 Maret 2020 12:53 WIB
BKPM luncurkan "Pusat Kopi" bikin investasi makin mudah
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat peluncuran Pusat Komando dan Pengawalan Investasi (Pusat Kopi). ANTARA/HO BKPM/am.

Di layar ini, juga menampilkan potensi investasi yang ada di seluruh daerah, baik dari tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meluncurkan Pusat Komando dan Pengawalan Investasi (Pusat Kopi) atau Command Center pada Senin, di kantor BKPM, Jakarta, sebagai pusat komando/monitoring investasi serta perizinan.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam peluncuran yang disiarkan secara langsung melalui video conference menjelaskan informasi yang ditampilkan dalam Pusat Kopi antara lain sentimen media sosial dan media digital, statistik harian permohonan perizinan melalui Online Single Submission (OSS), Potensi Investasi Regional (PIR), tracking (pelacakan) status perizinan suatu perusahaan (end-to-end), pemantauan perizinan melalui OSS yang sedang diproses kementerian/lembaga lainnya, serta realisasi investasi.

“Hari ini kita resmikan Command Center yang dibangun sejak akhir 2019. Kita berpikir untuk sajikan data yang up to date kepada masyarakat, terutama kepada pelaku usaha terkait perizinan maupun realisasi hingga tanggapan publik,” kata Bahlil Lahadalia.

Menurut Bahlil Lahadalia, di tengah kondisi ekonomi dunia yang tengah mengalami ketidakpastian, terlebih karena pandemi Virus Corona baru (COVID-19) harus ada kreativitas lain yang disiapkan pemerintah, salah satunya Command Center tersebut.

Baca juga: BKPM sebut animo investor tidak menurun di tengah wabah Corona

Salah satu pantauan yang menarik, lanjut Bahlil, yakni tampilan data potensi investasi per wilayah yang ada dalam website BKPM Potensi Investasi Regional (PIR) www.regionalinvestment.bkpm.go.id.

"Di layar ini, juga menampilkan potensi investasi yang ada di seluruh daerah, baik dari tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota," kata Bahlil.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengakui masih perlu perubahan terkait basis datanya.

"Sekarang kami sedang susun inventaris potensi sumber daya yang harus kita pasarkan. Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. Sebentar lagi kami lakukan pekerjaannya," jelas  Bahlil.

Sekretaris Utama BKPM Andi Maulana menjelaskan pembangunan Pusat Kopi dilakukan sejak Oktober hingga Desember 2019. Ada pun sistem monitoring disiapkan hingga Maret 2020.

“Anggaran untuk bangunan Rp1,5 miliar, untuk sistem Rp23 miliar sehingga total Rp24,5 miliar," katanya.

Baca juga: OSS hanya dilayani dengan sistem online selama dua minggu ke depan




 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020