• Beranda
  • Berita
  • RS Achmad Mochtar Bukittinggi kekurangan APD dan ruang isolasi

RS Achmad Mochtar Bukittinggi kekurangan APD dan ruang isolasi

23 Maret 2020 17:28 WIB
RS Achmad Mochtar Bukittinggi kekurangan APD dan ruang isolasi
Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias (ANTARA/Ira Febrianti)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Achmad Mochtar di Bukittinggi, Sumatera Barat, kekurangan ruang isolasi dan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis untuk melayani pasien yang butuh penanganan dari bahaya COVID-19.

"Kami sudah terima konfirmasi dari rumah sakit, kondisinya sekarang kurang ruang isolasi dan APD," kata Wali Kota Bukittinggi M Ramlan Nurmatias di Bukittinggi, Senin, usai rapat penanganan COVID-19 bersama pemangku kepentingan.

Ruang isolasi sudah ditempati sembilan pasien karena memiliki gejala COVID-19.

Solusinya, menggunakan 10 ruang di bagian paru dan THT yang dapat dimanfaatkan.

Baca juga: Pemkot Bukittinggi rumahkan pegawai yang hamil untuk cegah corona

Baca juga: Polisi ajak masyarakat berperan cegah penyebaran COVID-19

Baca juga: Polda Sumbar semprotkan 16 ribu liter disinfektan di Kota Padang


"Namun informasinya hari ini akan masuk sembilan orang lagi dari luar Bukittinggi untuk isolasi. Jelas kita akan kekurangan ruang. Apalagi RSAM itu ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan," katanya.

Kemudian untuk ketersediaan APD di RSAM makin menipis sehingga menyulitkan petugas medis menjalankan tugasnya.

Sebagai solusi saat ini petugas medis melindungi diri dengan mengenakan mantel hujan untuk melayani pasien yang sedang menjalani isolasi.

"Dari Pemda kami siap APD jika ada yang jual, siap sihibahkan ke rumah sakit. Sekarang solusinya baru bantu menyediakan mantel hujan untuk digunakan sebagai pelindung petugas medis," katanya.

Karena kondisi itu, ia meminta masyarakat mau mematuhi imbauan yang sudah disampaikan agar tidak beraktivitas di luar rumah jika bukan untuk keperluan penting mendesak.

Penting bagi masyarakat untuk mau belajar dari kondisi di Italia yang mencatat terjadi kematian lebih dari 700 orang dalam sehari karena virus tersebut.

"Kita saling jaga. Masyarakat jaga diri dari risiko tertular virus dengan kurangi aktivitas dan interaksi, awasi aktivitas anak. Ini akan membantu meringankan tugas dari petugas medis," katanya.*

Baca juga: KPU Dharmasraya lantik 156 PPS di tempat terbuka antisipasi Corona

Baca juga: Sumbar sarankan kabupaten/kota ditunda kegiatan besar

Baca juga: Siswa SMAK racik hand sanitizer untuk Masjid Raya Sumbar

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020