Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengimbau warga "Kota Pahlawan", Jatim itu, tidak bepergian keluar kota maupun luar negeri sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona baru (COVID-19).Tolong segera datang ke rumah sakit. Ada beberapa rumah sakit yang ditunjuk pemerintah pusat untuk jadi rujukan
"Karena itu saya berharap untuk seluruh warga Surabaya kalau tidak terpaksa sekali tolong jangan pergi keluar kota, terutama ke daerah yang terjangkit COVID-19," kata dia di Surabaya, Senin.
Berdasarkan data yang tercatat, hampir 100 persen penderita COVID-19 warga yang usai bepergian ke wilayah negara terjangkit virus itu.
Namun begitu, katanya, jika memang sudah telanjur pergi, warga dapat melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu selama 14 hari setelah pulang dari bepergian mereka.
"Jika dalam 14 hari itu terjadi perubahan kondisi seperti sesak nafas, saya imbau agar langsung periksa ke rumah sakit," kata dia.
Ia menjelaskan terdapat 15 rumah sakit rujukan di Surabaya yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai RS untuk penanganan COVID-19, yakni RSUD Dr. Soetomo, RSU Katholik Surabaya, RSU Adi Husada Undaan, RSU PHC Surabaya, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSI Surabaya Jemursari, dan RSU Siloam Hospital.
Selain itu, RSU Haji Surabaya, RSU Premier Surabaya, RSU Husada Utama Surabaya, RSU Bhayangkara Tk. II HS. Samsoeri Mertojoso, RSU Manyar Medical Center, RSU Universitas Airlangga, RSU National Hospital, dan RSU Royal Surabaya.
"Tolong segera datang ke rumah sakit. Ada beberapa rumah sakit yang ditunjuk pemerintah pusat untuk jadi rujukan," katanya.
Baca juga: Wali Kota Surabaya imbau warganya tingkatkan kewaspadaan COVID-19
Baca juga: Wedang pokak-telur rebus kiat Wali Kota Surabaya tangkal COVID-19
Baca juga: Surabaya belum perlu "lockdown" antisipasi COVID-19, sebut wali kota
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020