PT Pupuk Indonesia (Persero) tetap menjaga kinerja para produsen pupuk meliputi produksi, ketersediaan stok hingga kelancaran distribusi pupuk bersubsidi di tengah pandemi Virus Corona atau COVID-19.Sepanjang Januari hingga akhir Februari 2020, total produksi Pupuk Indonesia Grup telah mencapai 2 juta ton
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Aas Asikin Idat mengatakan bahwa produksi di pabrik-pabrik milik Pupuk Indonesia Grup masih dapat terjaga.
Baca juga: Pupuk Kaltim berikan bantuan APD dan makanan untuk petugas medis
"Sepanjang Januari hingga akhir Februari 2020, total produksi Pupuk Indonesia Grup telah mencapai 2 juta ton, atau setara 108 persen dari target periode yang sama sebesar 1,89 juta ton," kata Aas di Jakarta, Selasa.
Adapun produsen pupuk yang dimaksud adalah anak perusahaan, yakni PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Iskandar Muda Aceh dan PT Petrokimia Gresik. Pupuk Indonesia menargetkan produksi pupuk selama 2020 sebesar 12,65 juta ton.
Aas menjelaskan guna menjaga performa tersebut, Pupuk Indonesia Grup telah menjalankan sejumlah langkah pencegahan penyebaran COVID-19 di lingkungan operasional kerja dan pabrik masing-masing perusahaan.
Baca juga: Fokus pengembangan non urea, Pupuk Indonesia tambah pabrik NPK
Langkah pencegahan tersebut, seperti pemeriksaan suhu tubuh karyawan dan tamu yang memasuki area pabrik dan kantor, pembatasan kedatangan tamu, mengatur pola kerja yang lebih fleksibel, menyediakan alat pembersih tangan serta rutin menjaga kebersihan lingkungan kantor dengan cara penyemprotan disinfektan.
"Langkah preventif tersebut sebagai upaya nyata BUMN melindungi seluruh karyawan dan menjamin kelangsungan operasional perusahaan demi menjaga penugasan dari Pemerintah dapat berjalan lancar dan normal," kata Aas.
Aas pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh karyawan yang tetap bertugas dalam kondisi saat ini.
Baca juga: Cegah COVID-19, Pupuk Indonesia lakukan penyemprotan disinfektan
"Terima kasih kepada seluruh karyawan Pupuk Indonesia Grup, baik itu produsen pupuk maupun perusahaan non pupuk, atas dedikasinya dengan tetap menjalankan tugas demi menjaga ketahanan pangan dan menjaga operasional perusahaan," kata dia.
Upaya preventif juga diterapkan di dermaga pelabuhan yang terdapat di area pabrik, di mana setiap kapal yang berlabuh akan diawasi dengan ketat, mulai dari kelengkapan dokumen bebas karantina, hingga pembatasan dan pemeriksaan kesehatan anak Buah kapal (ABK) yang akan turun ke dermaga.
Khusus bagi tenaga pemasar pun telah diinstruksikan untuk meminimalisasi kegiatan pertemuan langsung dengan distributor dan konsumen, namun tetap komunikatif melalui sambungan telepon dan media komunikasi lainnya.
Baca juga: Pupuk Indonesia siapkan stok pupuk nonsubsidi antisipasi permintaan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020