"Pabrik masih berproduksi," kata Direktur Pemasaran Realme Indonesia Palson Yi, saat konferensi pers peluncuran Realme 6 yang diadakan secara virtual, Selasa.
Realme Indonesia sudah mengantisipasi wabah ini sejak beberapa bulan sebelumnya, mereka tetap memasok material dari luar negeri yang dibutuhkan untuk produksi di Tangerang.
Realme tidak menyebutkan berapa kapasitas produksi pabrik dan apakah kuantitas produksi terpengaruh wabah virus corona. Namun, ketika ditanya pengaruh kondisi ekonomi belakangan ini terhadap penjualan, mereka menyatakan ada sedikit penurunan, tapi, masih dalam batas ekspektasi.
Baca juga: Realme pastikan stok ponsel aman di tengah wabah corona
Baca juga: Realme berencana bawa X50 Pro ke Indonesia
"Sampai saat ini kami masih bisa menjaga penjualan sesuai ekspektasi," kata Yi.
Realme memperketat perlindungan pekerja di pabrik, selain mengenakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, para pekerja dicek suhu tubuh setiap hari.
Sementara untuk karyawan di kantor pusat Realme di Jakarta, mereka sudah memberlakukan kerja dari rumah, work from home, sejak pekan lalu, untuk bidang-bidang yang memungkinkan.
Realme juga masih memiliki tim promosi yang perlu terjun langsung ke lapangan dan memberikan perlindungan antara lain berupa masker dan cairan pembersih tangan, hand sanitizer, dan pengecekan suhu tubuh secara berkala.
Realme menargetkan pertumbuhan penjualan secara daring dalam situasi saat ini, mereka berencana berdiskusi dengan mitra mereka untuk mengeksplorasi kampanye-kampanye yang bisa dilakukan lewat jalur daring.
Baca juga: Realme 6 dan 6 Pro ramaikan segmen ponsel mulai Rp3 jutaan
Baca juga: Realme konfirmasi kehadiran Realme 6 series di Indonesia
Baca juga: Realme klaim tidak ada produknya yang ilegal
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020