Konjen Singapura di Batam, Mark Low menyatakan Pemerintahnya berkomitmen bersama Pemerintah Kota Batam berjuang untuk menyelesaikan COVID-19. Sama seperti Batam, Singapura juga berharap krisis ini segera berakhir.
"Kalau ini sudah tenang, kita bisa maju lagi untuk kerja sama di sektor lainnya. Sehingga ekonomi bisa cepat sembuh. Dan pertukaran orang yang sekarang tertahan bisa jalan lagi," kata Mark Low di Batam, Selasa.
Baca juga: Seluruh WNI dari Malaysia dikarantina
Kepala KKP Klas I Batam, Achmad Farchanny mengatakan 4 unit thermal scanner itu akan diletakkan di pintu kedatangan sejumlah pelabuhan internasional di kota kepulauan itu.
"Bantuan ini diberikan kepada masyarakat Batam tapi pengoperasionalannya melalui KKP," kata dia.
Ia mengatakan, sebenarnya alat pemindai suhu tubuh sudah dipasang di semua pelabuhan internasional dan bandara, namun baru di pintu kedatangan.
Padahal, di pintu keberangkatan juga diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan warga yang hendak bepergian.
"Jadi saat warga berangkat ke Singapura, akan diawasi dengan thermal scanner. Mudah-mudahan bisa menjaga kesehatan Indonesia khusus Kota Batam dan masyarakat Singapura," kata dia.
Di tempat yang sama, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Batam, Amsakar Achmad menyampaikan alat pemindai suhu tubuh itu akan berguna dalam upaya mencegah dan meminimalisasi COVID-19.
Ia berharap Pemerintah Singapura dapat menyampaikan bantuan perlengkapan penanganan COVID-19 lainnya.
"Mudah-mudahan dalam waktu tak terlalu lama kami dapat berita bahagia sehingga upaya kita untuk menyelesaikan persoalan ini semakin cepat tuntasnya. Dan hubungan antara Singapura-Batam akan berjalan baik kembali sehingga aktivitas ekonomi bergerak," kata dia.
Baca juga: Jumlah pasien corona di Batam jadi 3 orang
Baca juga: Pertamina bantu warga Batam perlengkapan cegah penularan COVID-19
Baca juga: Polda Kepri patroli keramaian antisipasi penularan COVID-19
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020