Saat ini tidak ada perawatan yang disetujui, atau vaksin pencegahan untuk COVID-19, penyakit pernapasan yang sangat menular dan acap kali mematikan yang disebabkan oleh virus corona baru. Para peneliti sedang mempelajari perawatan yang ada dan melakukan penelitian, tetapi sebagian besar pasien saat ini hanya menerima perawatan pendukung seperti bantuan pernapasan.
Hydroxychloroquine, obat malaria, adalah salah satu obat yang sedang diuji, sebagai pengobatan potensial untuk pasien dengan penyakit ini. Awal pekan ini, Perhimpunan Apoteker Sistem Kesehatan Amerika (ASHP), yang mencatat daftar kekurangan pasokan obat, mengatakan hydroxychloroquine masuk dalam kategori kurang.
Sumber: Reuters
Baca juga: Warga miskin India khawatir masa depan di saat karantina akibat corona
Baca juga: India mulai terapkan karantina untuk membendung virus corona
Baca juga: India tutup Taj Mahal agar tak perluas sebaran corona
Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020