Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Jawa Timur, mengeluarkan surat edaran berupa imbauan kepada masjid dan mushola Muhammadiyah untuk tidak menyelenggarakan shalat lima waktu berjamaah dan Shalat Jumat sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19.seluruh masjid dan mushola tidak menyelenggarakan shalat
"Kami infokan dalam rangka percepatan penurunan penyebaran virus corona penyebab COVID-19, maka Muhammadiyah Kota Surabaya seluruh masjid dan mushola tidak menyelenggarakan shalat lima waktu berjamaah dan shalat Jumat," kata Sekretaris PDM Surabaya M. Arif An di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, imbauan tersebut tertuang dalam Surat Edaran PDM Surabaya Nomor 2140/EDR/III.0/H/2020 Tentang Protokol Masjid/Mushola Muhammadiyah Dalam Pencegahan Penyebaran COVID-19.
Suart tersebut dikirim Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah se-Kota Surabaya, Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kota Surabaya dan Takmir Masjid/Mushola Muhammadiyah se-Kota Surabaya.
Baca juga: Muhammadiyah: Mudik Lebaran saat COVID-19 agar tunggu perkembangan
"Pimpinanan PDM Surabaya menyampaikan prihatin atas wabah COVID-19 yang semakin hari semakin meningkat," katanya.
Sementara itu, Ketua PDAM Surabaya Mahsun mengatakan dengan mempertimbangkan penyebaran COVID-19 yang sangat cepat, PDM Surabaya memandang kejadian tersebut sebagai kejadian luar biasa yang harus dilaksanakan pencegahan dan tindakan secara sungguh-sungguh, masif dan terkoordinasi.
"Selain itu juga bekerja sama dan bersinergi dengan disertai langkah sosialisasi dan kebijakan yang terbuka dan komprehensif," katanya.
Untuk itu, kata dia, PDM Surabaya mengeluarkan surat edaran protokol masjid/mushola Muhammadiyah dalam pencegahan penyebaran COVID-19 dengan memperhatikan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Nomor : 02/MLM/I.0/H/2020, Tentang Wabah Corona Virus Disease-19.
Selain itu, Surat Edaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Nomor : 1764/EDR/II.0/H/2020, Tentang Peningkatan Kewaspadaan Terkait Wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Surat Edaran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Nomor : 1766/EDR/II.0/H/2020 Tentang Himbauan Sterilisasi area Amal Usaha Muhammadiyah dan Protokol Kesehatan dan Kesiapsiagaan Virus Corona.
Maklumat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Nomor : Mak/2/III/2020, Tentang Kepatuhan terhadap kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (COVID-19), Surat Gubernur Jawa Timur, Nomor : 420/1780/101.1/2020 Perihal Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Corona Virus Disease (COVID-19) di Jawa Timur, Surat Wali Kota Surabaya, Nomor : 360/3324/436.8.4/2020 Perihal : Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Corona Virus Disease (Covid-19) di Surabaya.
Hasil keputusan rapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya bersama Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh serta Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya pada Selasa, 24 Maret 2020.
Adapun Surat Edaran Protokol Masjid dan Mushola Muhammadiyah di Kota Surabaya dalam pencegahan penyebaran COVID-19 sebagai berikut :
1. Melaksanakan Protokol Masjid dan Mushola Muhammadiyah dalam mengantisipasi penularan COVID-19 yang telah dikeluarkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Muhammadiyah COVID-19 Command Center.
2. Pengurus masjid dan mushola Muhammadiyah aktif memperbaiki atau menyempurnakan sarana dan tata kelola masjid dan mushola sampai benar-benar menjadi masjid sehat.
3. Melakukan sterilisasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan di masjid/mushalla Muhammadiyah.
4. Tidak menyelenggarakan sholat lima waktu dan Sholat Jumat secara berjamaah di masjid/musholla Muhammadiyah sejak tanggal dikeluarkannya surat edaran ini sampai kondisi memungkinkan.
5. Kegiatan-kegiatan yang melibatkan jumlah massa besar agar dihindari/ditunda atau dilaksanakan dengan cara lain yang bersifat terbatas dengan menggunakan teknologi informasi.
6. Senantiasa menyelaraskan dengan kebijakan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur dan Wali Kota Surabaya.
7. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya juga akan menyampaikan himbauan kepada Walikota Surabaya agar menutup tempat-tempat keramaian dan menimbulkan kerumunan sesuai dengan maklumat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
8. Segenap pimpinan, anggota dan simpatisan Muhammadiyah supaya bersama-sama mentaati instruksi dan imbauan pemerintah serta melaksanakan Social distancing (jaga jarak fisik), tidak keluar rumah kecuali ada keperluan mendesak yang tidak dapat dihindari dan tidak menerima tamu sampai kondisi penyebaran COVID-19 selesai.
Baca juga: Muhammadiyah Surabaya buka posko dan dapur umum lawan COVID-19
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020