"Kemudian membutuhkan sebanyak 2.500 perawat dan sejumlah administrasi rumah sakit dan supir ambulans," ujar Andre dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memanggil dan mengajak para relawan untuk menjadi bagian dari pejuang kemanusiaan. Gugus tugas juga sudah membuat microsite di laman situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk pendaftaran para relawan.
Baca juga: Gugus Tugas sebar relawan medis tangani COVID-19
Baca juga: Lebih dari 158 ribu relawan bantu Inggris perangi corona
Baca juga: RSU UMM butuh relawan untuk bantu tangani COVID-19
Gugus Tugas bekerja sama dengan banyak asosiasi, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, mengajak semua elemen bergabung, dimana dokter dan perawat di gugus depan. Sedangkan relawan mahasiswa akan berada pada lapis kedua sebagai bagian dari pencegahan.
"Teman-teman mahasiswa akan membantu konsultasi baik psikologis maupun medis, yang akan dilakukan melalui telepon atau online."
Ketua ILUNI itu juga menjelaskan dalam pekan ini, akan diluncurkan secara masif pembukaan pendaftaran relawan. Gugus Tugas bekerja sama dengan banyak pihak yang juga mengkoordinir relawan. Semua itu akan diintegrasikan sehingga nantinya memiliki data yang lengkap dan selalu diperbaharui.
"Mudah-mudahan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 ini mendapatkan dukungan dari semua warga Indonesia, dengan menjadi pejuang kemanusiaan," kata Andre.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Kamis, 26 Maret 2020 total kasus positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 893 kasus atau bertambah 103 kasus, sementara 35 orang sembuh dan 78 meninggal dunia.*
Baca juga: Pakar minta ada jaminan keselamatan bagi mahasiswa yang jadi relawan
Baca juga: Kemendikbud rekrut mahasiswa jadi relawan kemanusiaan
Baca juga: ILUNI ajak relawan bergabung bantu medis dan logistik
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020