Bank Mandiri mencatat transaksi digital nasabah korporasi melalui layanan Mandiri Cash Management (MCM) hingga Februari 2020 mencapai Rp1.303 triliun atau naik 16 persen dibandingkan periode sama tahun lalu karena merebaknya wabah COVID-19.MCM membantu nasabah perusahaan karena dapat diakses dari mana pun dan kapan pun
"MCM semakin diminati para pelaku usaha, terlihat dari jumlah pengguna yang terus bertambah hingga mencapai 450 ribu perusahaan," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Bank Mandiri terapkan relaksasi kredit UMKM terdampak COVID-19
Menurut dia, MCM membantu nasabah perusahaan karena dapat diakses dari mana pun dan kapan pun serta ditunjang fitur-fitur yang memudahkan korporasi mengelola dan memantau aktivitas keuangan saat wabah COVID-19 merebak.
Adapun tata kelola korporasi yang bisa dipantau dalam jaringan (daring) itu di antaranya dana masuk, dana keluar, dan likuiditas rekening kelolaan yang bisa diketahui saat itu juga atau real time.
“Dalam kondisi pandemi COVID-19, individu dituntut tetap produktif dalam bekerja dari rumah seperti saat ini, terutama dalam operasional dan pengelolaan keuangan, MCM akan sangat membantu nasabah perusahaan," imbuhnya.
Dia menambahkan, saat ini MCM telah memiliki fitur-fitur andal seperti layanan transfer domestik dan internasional, pembayaran tagihan, pengawasan aktivitas transaksi serta otorisasi berjenjang yang dilengkapi dengan teknologi keamanan terkini.
Rully mengharapkan layanan itu dapat meningkatkan nilai tambah melalui efisiensi serta efektivitas aktivitas pengelolaan keuangan nasabah korporasi sehingga meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan bisnis.
MCM merupakan salah satu solusi perbankan transaksional unggulan Bank Mandiri yang telah mendapatkan pengakuan secara global selama tiga tahun berturut-turut sebagai The Best Cash Management Bank.
"Meski kondisi dunia usaha global dan domestik saat ini tertekan oleh dampak finansial akibat pandemi COVID-19, kami optimis solusi seperti MCM tetap menjadi pilihan utama nasabah korporasi untuk membantu pengelolaan keuangan," imbuh mantan CEO Regional Bank Mandiri Bali dan Nusa Tenggara itu.
Baca juga: Cegah COVID-19, Bank Mandiri sesuaikan jam operasional cabang
Baca juga: Bunga acuan BI turun, Bank Mandiri: Saatnya fokus di stimulus fiskal
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020