"Hari ini kami membawa P40 yang baru, fotografi ponsel di tingkat yang baru," kata CEO Consumer Business Group Huawei, Richard Yu, dalam acara peluncuran yang disiarkan langsung, Kamis malam.
Baca juga: Huawei pastikan stok ponsel tak terdampak virus corona
Baca juga: Cara Huawei "ramaikan" AppGallery untuk saingi Play Store
Huawei P40, P40 Pro dan P40 Pro+ masing-masing memiliki konfigurasi yang berbeda untuk kamera belakang, yaitu tiga kamera, empat kamera dan lima kamera.
P40 memiliki susunan kamera utama ultra vision wide sebesar 50MP, diikuti dengan lensa telephoto 8MP dan lensa ultra-wode 16MP.
Versi Huawei P40 Pro menggunakan lensa ultra-wide cine 40MP, ultra vision wide 50MP, lensa telephoto 12MP dan kamera Time of Flight.
Versi yang tertinggi, P40 Pro+ memiliki lensa ultra wide cine 40MP, ultra vision wide 50MP, lensa telephoto 240mm dengan 10 kali zoom optik, lensa telephoto 60mm tiga kali zoom optik dan kamera Time of Flight.
Sementara kamera depan ponsel ini bersensor 32MP. Seri P40 menggunakan chip Kirin 990 5G.
Sama seperti seri Mate yang meluncur sebelumnya, trio P40 tidak menggunakan layanan penuh dari Google karena kerja sama terputus sejak tahun lalu, buntut perang dagang Amerika Serikat dengan China.
P40 menggunakan Huawei Mobile Service, antara lain App Gallery sebagai pengganti Google Play Store.
Menurut Yu, saat ini Huawei Mobile Service sudah tersedia di lebih dari 170 negara dan menggandeng lebih dari 1,3 juta mitra dan pengembang aplikasi.
Pengguna aktif bulanan Huawei Mobile Service mencapai di atas angka 400 juta.
Huawei P40 dijual seharga 799 euro (Rp14,2 juta) untuk RAM sebesar 8GB dan penyimpanan internal 128GB, sementara P40 Pro dihargai 999 euro (Rp17,8 juta) dengan konfigurasi 8GB+256GB.
Versi P40 Pro+ berharga 1.399 euro (Rp24,9 juta) konfigurasi RAM+ROM 8GB+512GB.
Baca juga: Huawei pasang tujuh kamera di P40 Pro
Baca juga: Pemerintah AS teken UU baru untuk larang penggunaan Huawei dan ZTE
Baca juga: Huawei akan bayar pengembang 100 persen pendapatan di AppGallery
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020