Tingginya curah hujan sejak siang hingga menjelang malam, membuat tanah tebing dengan ketinggian lebih dari 20 meter longsor, sehingga menutupi jalur utama antar kabupaten tersebut.
"Menjelang sore warga sudah melihat tanda-tanda akan terjadinya bencana alam longsor, sehingga kami memberikan peringatan pada pengguna jalan untuk ekstra hati-hati karena hujan masih turun deras," kata Kapolsek Naringgul Iptu Sumardi saat dihubungi Kamis.
Ia menjelaskan menjelang sore longsor kecil sempat terjadi dan terus meluas dan semakin besar, sehingga material longsor bercampur batu dan pohon berukuran besar menutupi landasan jalan.
Baca juga: BPBD Cianjur catat 104 rumah rusak dan terancam longsor
Baca juga: Longsor, Bina Marga Jabar imbau warga hati-hati lintasi jalur selatan
Baca juga: Jalur menuju selatan Cianjur kembali tertutup longsor
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun longsor yang cukup panjang dengan ketebalan mencapai 2 meter, membuat petugas bersama warga kesulitan melakukan pembersihan karena menggunakan alat manual.
"Kami sudah berkoordinasi dengan PU Binamarga Propinsi Jabar untuk menurunkan alat berat karena panjangnya dan tebalnya material longsoran. Hingga tengah malam jalur tersebut tidak dapat dilalui," katanya.
Pihaknya berharap alat berat segera datang dan material longsor dapat disingkirkan karena menjelang dini hari arus lalulintas cukup padat terutama kendaraan besar yang membawa barang dagangan ke sejumlah wilayah di selatan Cianjur.
"Harapan kami alat berat segera datang dan upaya pembersihan material longsoran dapat segera dilakukan karena menjelang dini hari jalur tersebut ramai dilalui kendaraan pedagang atau pemasok barang ke sejumlah wilayah selatan," katanya.*
Baca juga: Jalan nasional Bandung-Garut kembali lancar setelah diterjang longsor
Baca juga: Longsor di Lewo timbulkan kemacetan di Jalan Raya Bandung-Garut
Baca juga: Jalur Cikadu-Ciwidey dapat dilalui setelah 8 jam tertutup longsor
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020