Para pemimpin negara G-20 menyatakan fokus yang akan dilakukan dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah menyelamatkan nyawa manusia sebanyak-banyaknya.Fokus para 'leaders' G-20 adalah menyelamatkan nyawa manusia
"Dalam pertemuan tadi untuk menangani pandemi COVID-19 fokus para 'leaders' G-20 adalah menyelamatkan nyawa manusia, bukan hanya terkait kesehatan tapi akan menjadi tragedi kemanusiaan, bagaimana semua negara di dunia mencoba mengurangi risiko penyebaran COVID-19, ini fokus utama," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.
Baca juga: Dubes AS: China bahayakan dunia karena sembunyikan informasi corona
Sri Mulyani menyampaikan hal tersebut seusai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengikuti KTT Luar Biasa G-20 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor. KTT yang dimulai pukul 15.00 waktu Arab Saudi atau pukul 19.00 WIB tersebut, membahas upaya negara-negara anggota G-20 dalam penanganan COVID-19.
"Secara khusus Presiden Xi Jinping dari RRT (Republik Rakyat Tiongkok) sebagai negara awal yang menghadapi COVID-19 ini menawarkan 'knowledge' dan pengalaman RRT dalam mengatasi COVID-19," ujar Sri Mulyani.
Tawaran RRT tersebut termasuk pemulihan "global supply chain" untuk alat-alat kesehatan. "Termasuk untuk pemulihan rantai produksi alat kesehatan karena banyak 'supply chain' di RRT berhenti karena mereka melakukan 'lockdown'," kata Sri Mulyani pula.
KTT Luar Biasa G-20 ini digagas Arab Saudi selaku Ketua G20 tahun ini. Sebanyak 20 negara anggota G-20, 7 negara undangan, 9 organisasi internasional, dan 2 organisasi regional mengikuti KTT Luar Biasa G-20 ini.
Presiden Jokowi dalam KTT virtual tersebut mengajak para pemimpin negara G-20 untuk bersama-sama memenangkan dua peperangan yaitu melawan COVID-19 dan melawan pelemahan ekonomi dunia.
Para Kepala Negara/Kepala Pemerintahan yang mengikuti KTT Luar Biasa G-20 ini adalah Presiden Joko Widodo, Presiden Argentina Alberto Fernández, Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, PM Kanada Justin Trudeau, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri India Narendra Modi, PM Italia Giuseppe Conte, PM Jepang Shinzō Abe, Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador, Presiden Rusia Vladimir Putin, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, PM Inggris Boris Johnson, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Uni Eropa Charles Michel.
Baca juga: Paus, umat Kristiani seluruh dunia berdoa Bapa Kami akhiri corona
Hingga Kamis (26/3), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 893 kasus dengan 35 orang dinyatakan sembuh dan 78 orang meninggal dunia.
Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 27 provinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta (515), Jawa Barat (78), Banten (67), Jawa Timur (59), Jawa Tengah (40), Sulawesi Selatan (27), Yogyakarta (16), Kalimantan Timur (11), Bali (9), Sumatera Utara (8), Papua (7), Kalimantan Tengah (6), Kepulauan Riau (5), Sumatera Barat (3), Lampung (3).
Selanjutnya, Kalimantan Barat (3), Sulawesi Tenggara (3), Riau (2), Nusa Tenggara Barat (2), Sulawesi Utara (2), Aceh (1), Jambi (1), Sumatera Selatan (1), Kalimantan Selatan (1), Sulawesi Tengah (1), Maluku (1), dan Maluku Utara (1)
Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Kamis (26/3) siang terkonfirmasi di dunia ada 491.254 orang yang terinfeksi Virus Corona dengan 22.165 kematian, dan sudah ada 118.060 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 81.285 kasus, Italia 74.386 kasus, Amerika Serikat 68.814 kasus, Spanyol 56.188 kasus, dan di Jerman 40.421 kasus.
Jumlah kematian tertinggi saat ini terjadi di Italia yaitu sebanyak 7.503 orang, disusul Spanyol 4.089 orang, China 3.287 kematian, Iran sebanyak 2.234 orang, dan Prancis 1.331 orang. Saat ini sudah ada sekitar 186 negara yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020