"Kami sediakan 15 bus untuk kepulangan para santri. Di setiap bus juga disediakan pendamping dari pengurus pondok untuk memastikan mereka sampai tujuan," kata Azwani, pengurus Pondok Pesantren Tebuireng, usai pemberangkatan rombongan bus pengangkut santri di lapangan parkir Pesantren Tebuireng Jombang, Jumat.
Santri yang dipulangkan menggunakan bus, menurut dia, kebanyakan berasal dari luar Jawa Timur. Pengasuh pondok pesantren, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, serta pengurus pesantren lain menghadiri acara pelepasan pemberangkatan santri ke daerah asal.
Sebelum berangkat, bus-bus pengangkut santri Tebuireng disterilisasi. Petugas pesantren yang ditugasi mendampingi santri pulang juga sudah dibekali dengan cairan pembersih tangan serta obat-obatan untuk keperluan santri.
Azwani mengatakan bahwa pondok pesantren sudah mulai memulangkan santri sejak Rabu (25/3).
Khusus untuk santri yang tinggal di wilayah Jawa Timur, orang tua mereka harus datang menjemput ke pondok pesantren. Pengurus pondok pesantren tidak mengizinkan santri naik angkutan umum sendiri. Pengurus pesantren ingin memastikan para santri aman dan selamat sampai tujuan.
"Teman-teman santri yang wilayah Jatim, yang dekat-dekat dijemput oleh keluarga. Syarat wajib dijemput. Untuk yang mulai Jumat ini sampai Minggu untuk santri yang dari luar Provinsi Jatim ini kebanyakan santri dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan beberapa daerah lain. Yang Sumatera kemarin saja di Batam harus dikarantina," kata Azwani.
Pondok Pesantren Tebuireng berkoordinasi dengan pondok pesantren lain di wilayah Kabupaten Jombang guna mencegah terjadinya kemacetan karena pemulangan santri secara bersamaan oleh beberapa pesantren.
Pesantren Tebuireng menjadi tempat belajar bagi sekitar 4.000 santri putra dan putri. Menurut Azwani, kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren akan dimulai kembali setelah wabah COVID-19 berakhir.
"Ini diliburkan mulai Rabu dan batas waktunya tidak ada. Untuk kembali ke pesantren, sudah ada grup WhatsApp khusus wali santri, jadi tanggal berapa santri kembali ke pesantren akan diinformasikan," kata dia.
Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng sudah mengerahkan petugas untuk membersihkan kompleks pesantren dan menyemprotkan disinfektan di kawasan pesantren.
Makam di kawasan pondok pesantren yang biasanya dibuka untuk umum sampai sekarang masih di tutup. Pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari, tokoh Nahdlatul Ulama KH Wahid Hasyim, mantan presiden KH Abdurrahman Wahid, dan pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Sholahudin Wahid dimakamkan di makam tersebut.
Baca juga:
Makam di Pesantren Tebuireng ditutup sementara untuk cegah penularan COVID-19
Santri di Garut berselawat memohon keselamatan bangsa dari corona
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020