Arreaza menyebutkan keputusan pemerintahan Trump untuk menawarkan imbalan atas informasi penangkapan Maduro dan pejabat tinggi lainnya yang dituduh melakukan penyelundupan narkoba menunjukkan "obsesi" pemerintah terhadap Venezuela.
Menurut Arreaza, hal itu dilatarbelakangi oleh keinginan Trump untuk menguntungkan kampanye "terpilihnya kembali" di negara bagian Florida.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendakwa Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan belasan pejabat tinggi lainnya atas tuduhan "terorisme narkoba", eskalasi terbaru tekanan pemerintahan Trump yang bertujuan menggulingkan pemimpin sosialis tersebut.
Departemen Luar Negeri menawarkan imbalan hingga 15 juta dolar AS (sekitar Rp239 miliar) untuk informasi penangkapan dan hukuman Maduro yang negaranya diguncang oleh krisis ekonomi parah dan gejolak politik selama bertahun-tahun.
Dakwaan tersebut, yang menjadi tindakan langka AS terhadap kepala negara asing, menandai tahap baru yang serius terhadap Maduro oleh Washington, di saat sejumlah pejabat AS secara pribadi menyebutkan Presiden Donald Trump semakin frustrasi dengan hasil kebijakannya soal Venezuela.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS mendakwa Presiden Venezuela Maduro atas 'terorisme narkoba'
Baca juga: Venezuela kecam "kebijakan supremasi" Pompeo, "rezim" Trump
Baca juga: Menhan Venezuela sebut ancaman campur tangan Trump "gila"
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020