Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyemprotkan cairan disinfektan di dua pasar tradisional dalam Kota Manokwari, Provinsi Papua Barat guna mengantisipasi penyebaran virus COVID-19 yang sudah menjadi pandemi global.Kodim punya program yang kami namakan "Serbuan Teritorial". Dalam program ini seluruh personel TNI di wilayah teritorial Kodim Manokwari kita fokuskan dalam upaya mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus COVID-19
Pasar tradisionil yang disemprot disinfektan itu adalah Pasar Sanggeng dan Pasar Wosi. Selain itu, penyemprotan juga dilakukan di dua terminal yang lokasinya bersebelahan dengan dua pasar tersebut.
Dandim 1801 Manokwari Kolonel (Inf) Jurias Lumbantoruan di sela kegiatan tersebut mengatakan bahwa pasar merupakan fasilitas umum yang menjadi pusat pertemuan dan kegiatan transaksi jual beli. Penyemprotan itu dilakukan untuk mencegah potensi penyebaran virus COVID-19 di lokasi tersebut.
"Kodim punya program yang kami namakan 'Serbuan Teritorial'. Dalam program ini seluruh personel TNI di wilayah teritorial Kodim Manokwari kita fokuskan dalam upaya mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus COVID-19," katanya.
Selain pasar, sebelumnya Kodim juga melakukan penyemperotan di pelabuhan dan bandara.
"Tiada kata henti untuk membasmi virus COVID-19 ini dan Kodim 1801 Manokwari akan selalu siap memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat mengikuti instruksi pemerintah dalam penangan pandemi ini. Selain itu, "physical distancing" atau menjaga jarak fisik antarmanusia juga harus diterapkan bersama-sama.
Menurut dia upaya itu membutuhkan kesadaran dan tindakan bersama dalam mencegah virus mematikan ini sehingga seluruh lapisan masyarakat harus terlibat agar COVID-19 tidak mewabah di Manokwari.
"Untuk sementara tidak usah bepergian ke luar daerah, tidak membuat kerumunan, jaga jarak bila bertemu, jangan bersentuhan, sering cuci tangan pakai sabun dan menggunakan masker bagi yang sakit," katanya.
Kegiatan penyemprotan cairan disinfektan yang melibatkan hampir 100 personel ini dilaksanakan sebelum para pedagang membuka tempat usahanya. Itu dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas perdagangan di pasar tersebut, demikian Jurias Lumbantoruan.
Baca juga: Gubernur larang kedatangan warga luar Papua Barat
Baca juga: Sorong umumkan dua PDP positif dan dua negatif Covid-19
Baca juga: Mahasiswa Sorong buat cairan pembersih tangan, dibagikan ke masyarakat
Baca juga: MUI Papua Barat : Shalat Jumat bawa sajadah masing-masing
Pewarta: Toyiban
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020